Mudikpedia 2025: Hadirkan Fitur Real-Time untuk Mudik Lebaran Lebih Lancar

Mudikpedia 2025 menghadirkan fitur real-time, mulai dari pantauan lalu lintas hingga akses data terkini, serta inovasi teknologi untuk memastikan perjalanan mudik yang aman, nyaman, dan terencana.

oleh Agustinus Mario Damar Diperbarui 20 Mar 2025, 09:30 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2025, 09:30 WIB
Mengais Rezeki dari Kemacetan di Tol Cipali
Ilustrasi Mudik Lebaran. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dalam upaya mendukung kelancaran tradisi mudik Lebaran 1446 H, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) resmi meluncurkan Mudikpedia 2025, sebuah buku elektronik (e-book) yang menyediakan informasi lengkap dan terpercaya.

Dengan tagline "Perjalanan Aman, Nyaman, Menyenangkan", Kemkomdigi berharap platform ini bisa menjadi panduan utama bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan mudik. 

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa Mudikpedia 2025 menawarkan solusi komprehensif yang mudah diakses.

"Mudik adalah tradisi tahunan yang selalu dinamis. Dengan Mudikpedia 2025, masyarakat dapat memperoleh informasi komprehensif dan tepercaya dalam satu kanal," tuturnya dalam siaran pers yang diterima, Kamis (20/3/2025). 

Dijelaskan, mengusung konsep living document, Mudikpedia 2025 terus diperbarui dengan informasi terkini.

Mulai dari pantauan lalu lintas real-time melalui CCTV, info layanan mudik gratis, hingga panduan memesan tiket transportasi publik tersedia dalam satu aplikasi. Bahkan, ada pula tautan langsung ke situs-situs resmi pemerintahan. 

Inisiatif ini merupakan kelanjutan program komunikasi publik sebelumnya yang menyajikan informasi esensial seputar perjalanan mudik Lebaran. 

Beberapa di antaranya adalah rute mudik dari Kementerian Perhubungan dan Bina Marga, panduan mudik sehat dari Kementerian Kesehatan, hingga prakiraan cuaca dari BMKG.

Tidak hanya itu, Kemkomdigi juga memperkuat jaringan internet di sepanjang jalur mudik Lebaran untuk mendukung kelancaran komunikasi selama perjalanan.

"Kami ingin memastikan informasi penting dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Oleh karena itu, kami akan terus mempromosikan Mudikpedia 2025 melalui berbagai kanal media," ujar Menkomdigi. 

 

 

Promosi 1

Bisa Jangkau Masyarakat Luas

Tol Jakarta-Cikampek Terapkan Contraflow
Ilustrasi Mudik Lebaran. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Kemkomdigi berharap semua lapisan masyarakat dapat memanfaatkan platform ini dengan mudah. Untuk itu, Menkomdigi Meutya Hafid mengajak masyarakat memanfaatkan platform ini.

"Kami mengajak masyarakat untuk menggunakan Mudikpedia 2025 agar perjalanan mudik lebih terencana, aman, dan nyaman," tuturnya.

Mudikpedia bisa diakses diakses melalui situs resminya, serta mendukung perangkat mobile dan desktop dengan tampilan responsif. E-book ini juga dapat diunduh, sehingga lebih mudah diakses kapan saja. 

Kemkomdigi dan ITF Bersinergi Perkuat Ekosistem Digital Indonesia

Kemkomdigi
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berkolaborasi dengan ITF untuk perkuat ekosistem digital Indonesia. (Dok: Kemkomdigi)... Selengkapnya

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) terus memperkuat ekosistem digital di Indonesia dengan menggandeng Industry Task Force (ITF).

Kolaborasi Kemkomdigi ini bertujuan untuk meningkatkan akses konektivitas dan mendorong investasi dalam maupun luar negeri.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan pentingnya investasi dalam pengembangan jaringan 5G dan konektivitas digital.

Dalam pertemuan dengan ITF di kantor Kemkomdigi, Meutya menyatakan, penguatan infrastruktur digital harus melibatkan berbagai sumber pendanaan, baik dari pemerintah maupun pihak swasta.

Selain konektivitas, Meutya juga menyoroti pentingnya tata kelola digital yang baik di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Ia menekankan bahwa regulasi yang tepat akan menjadi kunci dalam mempercepat ekosistem digital tanpa menghambat pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta startup lokal.

“Salah satu faktor kunci dalam penguatan ekosistem digital adalah kesiapan negara dalam memiliki pusat data yang andal dan aman,” ujar Meutya dalam siaran pers yang diterima, Kamis (13/2/2025).

Ia menambahkan, pembangunan pusat data nasional harus berjalan seiring dengan peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap sistem digital yang ada.

Peluang Kolaborasi dalam Pusat Data Nasional

Meutya juga membuka peluang bagi sektor swasta untuk turut serta dalam pengembangan pusat data nasional. Menurutnya, sinergi antara pemerintah dan pelaku industri akan menciptakan infrastruktur digital yang lebih kuat dan berdaya saing.

“Pemerintah tidak harus memiliki pusat data sendiri. Jika pihak swasta ingin berkontribusi dalam satu ekosistem bersama, tentu kami terbuka. Ini akan membuka wawasan baru mengenai bagaimana pusat data nasional bisa dibangun secara optimal,” ujarnya. 

Dalam audiensi tersebut, Meutya juga menyinggung tren global terkait boikot terhadap produk kecerdasan buatan (AI) dari negara tertentu.

Ia menegaskan bahwa Indonesia akan tetap mengadopsi kebijakan luar negeri yang terbuka dalam penggunaan teknologi AI dari berbagai negara.

“Indonesia harus mengikuti prinsip diplomasi luar negeri, yaitu bisa mengakses teknologi dari semua pihak. Baik teknologi dari negara A maupun B, kita tidak akan melarang. Yang terpenting adalah kesiapan masyarakat dan ekosistem digital kita dalam menghadapi transformasi teknologi yang semakin pesat,” kata Meutya.

Infografis Macam-Macam Kue Kering Khas Lebaran
Infografis Macam-Macam Kue Kering Khas Lebaran. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya