Prabowo Tak Ingin RI Gabung Blok Pertahanan Mana Pun

Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyampaikan Presiden Prabowo Subianto telah memutuskan bahwa Indonesia tak akan bergabung ke blok pertahanan manapun.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 03 Des 2024, 14:59 WIB
Diterbitkan 03 Des 2024, 13:01 WIB
Presiden RI Prabowo Subianto memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta bersama Kabinet Merah Putih, Senin (2/12/2024).
Presiden RI Prabowo Subianto memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta bersama Kabinet Merah Putih, Senin (2/12/2024). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memutuskan untuk tidak membawa Indonesia bergabung dengan blok pertahanan mana pun. Sebaliknya, Indonesia akan memilih untuk bergabung dengan blok ekonomi yang memberikan manfaat bagi rakyatnya.

"Pak Prabowo juga sampaikan kita sebagai negara yang memperjuangkan national interest kita, kita tidak akan bergabung dengan blok pertahanan mana pun, tapi kita akan join blok ekonomi dengan berbagai blok ekonomi yang menguntungkan kepentingan bangsa," jelas Hasan dalam konferensi pers usai sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden Jakarta, Senin (2/12/2024).

Hasan menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang mendaftar untuk menjadi anggota kelompok ekonomi BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Selain itu, Indonesia juga sedang dalam proses untuk bergabung dengan Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

"Kita juga berpartisipasi dalam CPTPP (Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik). Jadi itu yang disampaikan Presiden. Jadi kita akan bergabung dengan klub manapun yang bisa berikan keuntungan ekonomi bagi bangsa kita," ujar Hasan.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk bergabung dengan BRICS sebagai bagian dari strategi memperkuat ekonomi nasional. Ia juga menyampaikan dukungannya terhadap peran Brasil sebagai anggota kunci BRICS, sebuah organisasi ekonomi yang semakin berpengaruh di kancah global. Hal ini diungkapkan Prabowo saat menghadiri Indonesia-Brazil Business Forum di Copacabana Palace, Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu, 17 November 2024.

Forum tersebut mempertemukan para pelaku usaha dari Indonesia dan Brasil untuk membahas peluang kerja sama ekonomi strategis, termasuk di sektor energi, industri, dan kemaritiman.

"Saya telah mengirim Menteri Luar Negeri untuk menghadiri KTT BRICS di Kazan, hanya sehari setelah kabinet saya dilantik. Indonesia ingin bergabung dengan Brasil dan negara anggota BRICS lainnya," ungkap Prabowo dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin (18/11/2024).

 

RI-Brasil Punya Banyak Kesamaan

Cadangan Pangan Meningkat, Presiden Prabowo Puji Kinerja Menko Zulhas dan Menteri Teknis Bidang Pangan
Prabowo puji kinerjaMenko Zulhas dan Menteri Teknis Bidang Pangan. (c) Istimewa

Menurut dia, Indonesia dan Brasil memiliki banyak kesamaan, mulai dari sumber daya alam maupun visi strategis untuk masa depan. Prabowo pun meyakini Indonesia-Brasil dapat bersinergi bersama dan menciptakan hubungan saling menguntungkan.

"Indonesia dan Brasil adalah negara besar dengan populasi yang besar pula. Kita memiliki sumber daya yang melimpah," jelasnya.

"Brasil sudah maju dalam industrinya, sementara Indonesia sedang berusaha menyusul melalui industrialisasi. Saya yakin, kita bisa menciptakan sinergi yang baik dan hubungan yang saling menguntungkan," sambung Prabowo.

Infografis Pertemuan Menhan Prabowo dengan Presiden China Xi Jinping. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Pertemuan Menhan Prabowo dengan Presiden China Xi Jinping. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya