Said Abdullah: Tak Ada Gangguan Jelang HUT PDIP Meski Hasto Tersangka

Said juga memastikan perayaan HUT tidak akan mundur dan tetap digelar Jumat, 10 Januari 2025 di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 08 Jan 2025, 13:44 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2025, 13:44 WIB
Said Abdullah Beberkan 3 Sikap PDIP Usai Presiden Reshuffle Yasonna dan Arifin dari Posisi Menteri
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Perekonomian, Said Abdullah

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyatakan, perisapan HUT PDIP pada 10 Januari mendatang berjalan lancar. Ia menyebut persiapan tak terganggu meski Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat ini terjerat kasus oleh KPK.

“Kami sama sekali tidak terganggu oleh hal apapun. Karena ini agenda partai,” kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/1/2024).

Said juga memastikan perayaan HUT tidak akan mundur dan tetap digelar Jumat, 10 Januari 2025 di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

“Tidak, tetap hari Jumat pukul 13.30 dari DPP, DPD, dan DPC semuanya untuk lewat Zoom, mendengarkan Ibu pidato, pidato Ketua Umum, setelah itu kawan-kawan DPD, DPC secara serentak,” kata dia.

Terkait siapa saja tokoh yang akan diundang, Said menyatakan acara digelar untuk internal saja dan secara sederhana.

“Nampaknya ini sederhana aja kita buat, sederhana,” pungkasnya.

PDIP Hormati Penggeledahan Rumah Sekjen Hasto Kristiyanto oleh KPK

Ketua DPP PDIP Said Abdullah menyatakan pihaknya menghormati penggeledahan rumah Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan atau Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) apabila dilakukan untuk melengkapi barang bukti.

"Datang ke rumah Pak Hasto yang di Bekasi, kan untuk melengkapi bukti-bukti yang diperlukan kira-kira. Kita hormati itu karena memang kewenangan melekat pada KPK," ujar Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (8/1/2025).

Said menyatakan, PDIP komitmen sejak awal menghormati aparat penegak hukum dan meyakini KPK akan bertindak profesional.

"Kami sungguh-sungguh menghormati kewenangan yang melekat pada KPK. Kami tidak punya pretensi bahwa KPK seharusnya tidak perlu, KPK seharusnya tidak seperti ini, itu tidak," ucap dia.

"Mari kita hormati proses, seluruh proses di KPK dengan azas peradukan tidak bersalah. Di satu sisi, ini kasusnya sudah 2020 dan mudah-mudahan ini bisa dilalui dengan baik," sambung Said.

Menurut dia, pihaknya tak mau berprasangka buruk ke KPK ataupun menimbulkan kegaduhan di publik ataupun internal partai terkait kasus Hasto Kristiyanto.

"Dan tidak menimbulkan kegaduhan di publik bagi siapapun juga baik bagi KPK maupun bagi internal kami. Kami akan jalani ini secara baik, secara sempurna untuk menunjukkan dan sekaligus memberikan advokasi kepada publik bahwa siapapun di antara kami, kader PDI Perjuangan, kena kasus hukum kami akan taat seluruh prosesny," ucap Said.

Terkait pemanggilan Hasto oleh KPK pada Senin 6 Januari 2025, Said menjelaskan bahwa Hasto izin tidak hadir karena tengah sibuk mempersiapkan HUT PDIP bukannya mangkir.

"Kan KPK awalnya tanggal 7 Januari 2025 memanggil Pak Sekjen, Pak Hasto. Pak Hasto karena ada kesibukan untuk mempersiapkan acara HUT partai, minta waktu agar pemanggilan itu sesudah HUT partai, biasa saja memaknainya. Jangan kemudian, wah ini kebetulan mementumnya HUT partai, padahal sebelum HUT partai juga sudah dipanggil," kata dia.

"Pada saat yang sama harus dihormati kesibukan Pak Hasto ketika menghadapi tanggal 10 Januari, hari ulang tahun partai," pungkas Said.

Infografis Curhat PDIP Ditinggal Jokowi dan Keluarga
Infografis Curhat PDIP Ditinggal Jokowi dan Keluarga (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya