Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih mendalami kasus tewasnya Hendrawan Ostevan alias HO (75), seorang purnawirawan Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI yang ditemukan mengambang di perairan Marunda, Jakarta Utara, Jumat, 10 Januari 2025.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menerangkan, tim gabungan dari Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polsek Kawasan Kali Baru telah menelusuri rekaman CCTV yang diduga menyorot tempat kejadian awal.
Advertisement
Hasil penelusuran, ditemukan rekaman CCTV yang memperlihatkan detik-detik korban sebelum ditemukan tewas.
Advertisement
"Telah ditemukan rekaman CCTV yang berisi diduga korban melaju menggunakan 1 unit mobil Toyota Vios nopol B-1606-LB masuk ke Dermaga KCN Marunda pada 00.35 WIB," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangan tertulis, Selasa (14/1/2025).
Ade Ary mengatakan, mobil yang kendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut. Namun, keberadaan mobil yang dikendarai korban masih belum ditemukan.
"Penyidik masih bekerja, kita lagi mencari mobil yang dikemudikan korban," ucap dia.
Di sisi lain, Tim Gakkum Ditpolair Polda Metro Jaya sudah menemui keluarga korban. "Ini terkait penanganan lanjutan," ucap dia.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh seseorang nelayan berinisial RA (27). Atas temuan itu, nelayan melaporkan ke Subdit Gakkum menerima informasi dari yang saat itu sedang malaksanakan patroli di Markas Unit Patrol Marunda.
"RA melaporkan bahwa telah ditemukan sesosok mayat berjenis kelamin laki- laki yang mengapung di perairan Pelabuhan Marunda Jakarta Utara," ujar dia.
Ditemukan KTA TNI dan BIN
Ade Ary mengatakan, anggota langsung ke lokasi untuk mengecek informasi itu. Alhasil, ditemukan mayat berjenis kelamin laki-laki dengan ciri-ciri menggunakan kaos berkerah warna belang dan celana panjang jeans warna hitam.
Saat itu, ditemukan pula dompet kulit warna hitam berisi beberapa kartu identitas atas nama Hendrawan Ostevan, antara lain kartu tanda anggota Tentara Nasional (TNI) dan Kartu Tanda Anggota Badan Intelejen (BIN). Ade Ary membenarkannya.
"Benar. Kami akan koordinasi dengan TNI dan BIN terkait temuan ini," ujar dia.
Sementara itu, jasad korban kemudian dievakuasi ke RSCM Jakarta guna dilakukan visum. "Saat ini masih dalam tahap lidik," tandas dia.
Advertisement