Kepala BGN Sebut Insiden 40 Siswa SDN Sukoharjo Keracunan Menu MBG Disebabkan Human Error

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut insiden 40 siswa SDN Sukoharjo keracunan akibat menu makan bergizi gratis (MBG) karena human error atau kesalahan manusia.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 17 Jan 2025, 21:13 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2025, 20:50 WIB
Melihat Kesibukan Dapur Penyedia dan Penyuplai Makan Bergizi Gratis
Dapur Kebayunan mitra mandiri Badan Gizi Nasional (BGN) mampu memproduksi 16.203 paket Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap hari. (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan insiden 40 siswa SDN Sukoharjo, Jawa Tengah yang keracunan akibat menu makan bergizi gratis (menu MBG) sudah diselesaikan dengan baik. Menurut dia, kejadian tersebut merupakan human error atau kesalahan manusia.

"Enggak ada, enggak ada pelanggaran (SOP) hanya kesalahan teknis. Sudah pokoknya teknis sudah diselesaikan. Human error, human error," kata Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (17/1/2025).

Dia menyampaikan menu makanan ayam yang menjadi penyebab keracunan saat itu langsung ditarik dan digantikan dengan telur. Sebanyak 40 siswa yang keracunan pun langsung dibawa ke Puskesmas terdekat.

"Petugas kami segera menyadari bahwa ada hal yang kurang beres dengan makanan ayam crispy-nya. Sehingga sisa yang 2400-nya segera ditarik, digantikan dengan telur. Kemudian anak yang 40 orang Langsung ditangani oleh Petugas Puskesmas," terang Dadan.

Dia menuturkan 40 siswa yang keracunan tersebut telah sembuh. Bahkan, kata Dadan, mereka telah kembali bersekolah.

"Sudah sembuh, dan hari ini mereka sudah sekolah lagi, dan diberikan pelayanan makan dan didamping oleh petugas Puskesmas makan di sekolah dan normal," tutup Dadan.

Sebelumnya, Kepala Komunikasi Presiden Hasan Nasbi mengatakan insiden 40 siswa SDN di Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng) keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG), akan menjadi evaluasi bagi Badan Gizi Nasional (BGN).

Menurut dia, BGN kedepannya memperketat penyiapan MBG untuk menjamin kualitas dan kehigienisan makanan yang disajikan.

"Kejadian semacam ini akan menjadi evaluasi yang amat penting bagi BGN untuk memperketat pelaksanaan SOP dalam setiap rantai proses penyiapan MBG. Sehingga kualitas dan kehigienisan makanan bisa terjamin," kata Hasan kepada watawan, Jumat (17/1/2025).

 

Siswa Mual dan Muntah-Muntah

Melihat Kesibukan Dapur Penyedia dan Penyuplai Makan Bergizi Gratis
Untuk diketahui, menu yang dihadirkan dan diolah di dapur untuk Makan Bergizi Gratis dikelola langsung oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditunjuk Badan Gizi Nasional (BGN). (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Hasan menjelaskan 40 anak SDN di Sukoharjo itu dibawa ke Puskesmas terdekat karena mengalami mual dan muntah-muntah, usai memakan ayam yang dimarinasi. Hasan menuturkan kondisi siswa SDN itu kini telah membaik.

"40 anak yang memakan ayam yang dimarinasi mengalami mual dan muntah-muntah. Anak-anak ini sudah ditangani dan diobati di puskesmas terdekat dan keadaannya sudah kembali membaik," kata dia.

Hasan menyampaikan, terdapat standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan dalam program makan bergizi gratis. Adapun sekolah harus melapor kepada Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) dan Puskesmas apabila ada kejadian yang tidak diinginkan.

Kemudian, lanjut dia, makanan langsung ditarik oleh SPPG dan digantikan dengan menu lain. Selain itu, SPPG harus menyimpan sampel menu makanan selama 2×24 jam untuk meneliti apabila ada kejadian tak diinginkan, salah satunya siswa keracunan.

"SOP lainnya yang diterapkan oleh BGN adalah bahwa di setiap SPPG harus menyimpan sampel makanan selama 2x24 jam. Sehingga kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi di Sukoharjo, penyebabnya bisa dilacak dengan cermat," tutur Hasan.

Dalam kasus SDN Sukoharjo, menu makanan ayam yang dimarinasi telah ditarikan dan digantikan dengan telur. Hasan menyebut sampel makanan ayam yang disiapkan sebelumnya untuk siswa SDN di Sukoharjo sedang diperiksa Dinas Kesehatan setempat.

"Saat ini sampel makanan yang disiapkan di SPPG tersebut sedang diperiksa oleh Dinas Kesehatan," pungkas Hasan.

 

Temui Prabowo di Istana, Kepala BGN Lapor soal 40 Siswa Keracunan Usai Santap Menu MBG

Perum Bulog dan Badan Gizi Nasional (BGN) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mempercepat pemenuhan gizi nasional. (Dok Bulog)
Perum Bulog dan Badan Gizi Nasional (BGN) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mempercepat pemenuhan gizi nasional. (Dok Bulog)... Selengkapnya

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas untuk membahas program makan bergizi gratis (MBG) di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat, (17/1/2025). Program unggulan pemerintahan Prabowo ini telah berjalan selama hampir dua pekan sejak 6 Januari 2025.

"Kami dipanggil untuk membicarakan masalah program makan bergizi gratis. Keterangan lebih lanjut setelah rapat ya," kata Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (17/1/2025).

Dia enggan membeberkan secara rinci soal materi yang akan dibahas dalam rapat tersebut. Dadan mengaku akan melaporkan soal 40 siswa SD di Sukoharjo, Jawa Tengah yang keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis.

"Iya, iya akan kami laporkan. Oh ya pasti (dilaporin ke Presiden)," jelasnya. Dadan belum mau berbicara banyak soal perkembangan siswa SD di Sukoharjo yang keracunan. Namun, dia memastikan pengawasan terhadap menu MBG agar tak terjadi keracunan.

"Aman, aman, aman," ujar Dadan.

Infografis Uji Coba dan Daerah Prioritas Program Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Uji Coba dan Daerah Prioritas Program Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya