Polisi Periksa 9 Saksi Terkait Kebakaran Glodok Plaza

Sejauh ini, Rumah Sakit Polri telah menerima 8 kantung jenazah korban kebakaran Gedung Glodok Plaza, Jakarta Barat.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 20 Jan 2025, 12:12 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2025, 12:04 WIB
Pasca-Kebakaran Hebat, Petugas Gulkarmat Jakarta Berjibaku Dinginkan Glodok Plaza
Glodok Plaza (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Polisi memeriksa 9 orang saksi terkait kasus kebakaran Gedung Glodok Plaza, Jakarta Barat.

Hingga kni, penyebab kebakaran masih belum diketahui. Tim gabungan Polres Metro Jakarta Barat bersama Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih melakukan proses penyelidikan.

"Sampai dengan saat ini setidaknya ada sembilan saksi yang sudah diambil keterangan dalam rangka peristiwa ini oleh Polres Metro Jakbar, serta di-asistensi oleh Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat konferensi pers, Senin (20/1/2025).

Di sisi lain, Ade Ary mengatakan, Polres Metro Jakarta Barat dibantu Subdit Ditreskrimum Polda Metro Jaya, BPBD DK Jakarta dan Tim DVI Pusdokes Polri juga masih melakukan pembersihan dan proses pencarian terhadap korban yang dilaporkan hilang.

Sejauh ini, Rumah Sakit Polri telah menerima 8 kantung jenazah korban kebakaran Gedung Glodok Plaza, Jakarta Barat. Sedangkan, menurut laporan, terdapat 14 orang hilang.

"Mohon waktu di lokasi di tkp proses pembersihan, proses pencarian masih dilakukan. Tentunya kita berharap tidak ada korban lagi, tapi proses pembersihan, pencarian tetap berlangsung," ujar dia.

 

BPBD Jakarta Perkirakan Kerugian Kebakaran Glodok Plaza Capai Rp90 Miliar

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mengungkapkan jumlah kerugian material kebakaran Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat mencapai Rp90 miliar.

"Dari objek terdampak Mal Glodok Plaza lantai 7, 8, dan 9, estimasi kerugian Rp90.900.000.000," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta Muhammad Yohan dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (20/1/2025).

Meski begitu, Yohan menyebut dugaan penyebab kebakaran Glodok Plaza masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Adapun sebanyak 14 orang dilaporkan hilang dalam kebakaran yang terjadi pada Rabu malam 15 Januari 2025 itu. Jumlah ini diterima petugas gabungan dari keluarga dan rekan korban yang melapor ke Poskotis.

14 orang yang hilang itu adalah Aulia Belinda (28), Deri Sauki (25), Osima Yukari (25), Aldrina S (29), Ade Aryti (29), Shinta Amelia (20), Indira Seviana Bela (25), Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desti, Zukhi F Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56), dan Dian Cahyadi (38).

"Untuk jumlah yang sudah di evakuasi berjumlah 8 kantong jenazah, sedang proses identifikasi di RS Polri Kramat Jati Untuk perkembangan identitas korban akan di informasikan lanjut setelah rilis data dari RS Polri Kramat Jati," ucap Yohan.

 

Kebakaran Glodok Plaza, 650 Tenant Terkena Dampak

Gedung Glodok Plaza, Jakarta Barat belum dapat beroperasi usai kebakaran yang terjadi pada Rabu malam, 15 Januari 2025. Insiden kebakaran di lantai 7, 8 dan 9 menyebabkan 650 tenant turut terkena imbas.

Marketing Glodok Plaza, Angga Aditya mengatakan, seluruh aktivitas di gedung dihentikan sampai waktu yang belum ditentukan.

"Kita minta pengertian dari seluruh tenant dan penghuni. Untuk seluruh gedung tutup sampai dengan waktu yang belum ditentukan. Sampai dengan selesai investigasi dan juga uji kelayakan dari pihak terkait," kata dia di lokasi, Minggu (19/1/2025).

Angga menerangkan, kerugian akibat kebakaran masih dalam proses perhitungan. Kendati, beberapa tenant sudah mencoba untuk mengurangi kerugian dengan memindahkan aktivitas mereka ke lokasi lain, seperti beroperasi secara daring atau menggunakan gudang yang disewa di gedung lain.

"Sampai saat ini statement resmi kerugiannya masih belum ada, cuma dari holding kita juga sudah ikut menangani untuk menilai berapa sih resminya kerugian yang dialami akibat kejadian ini," ujar dia.

Angga mengatakan, pihak pengelola telah membuka posko untuk memberikan informasi terkini. Namun, pengelola menegaskan bahwa tenant belum diizinkan beroperasi.

"Karena lokasi masih cukup berbahaya, jadi kita yang melakukan pembersihan pun juga harus menggunakan APD. Karena plafon-plafon itu masih lapuk ya, masih basah, masih suka berjatuhan. Jadi kita takut kalau banyak aktivitas justru malah menunda kecepatan investigasi dan uji kelayakan gedung," tandas dia.

Infografis Plus Minus ASN Tinggal di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Plus Minus ASN Tinggal di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya