Survei: 91 Persen Masyarakat Tahu Program MBG, Tapi Hanya 64 Persen yang Puas

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat sambutan hangat dari masyarakat, namun tingkat kepuasan terhadap implementasinya masih perlu ditingkatkan. Survei Indikator Politik menunjukkan hanya 64 persen masyarakat yang puas dengan program tersebut.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 27 Jan 2025, 20:34 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2025, 20:34 WIB
Antusiasme Siswa-siswi Sekolah Dasar 05 dan 07 Cipinang Melayu Ikuti Simulasi Program Makan Bergizi Gratis
Siswa-siswi SDN 05 dan 07 Cipinang Melayu Kecamatan Makasar, Jakarta terlihat antusias mengikuti rangkaian uji coba atau simulasi program makan siang gratis. (merdeka.com/Imam Buhori)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah mendapat sambutan positif dari masyarakat. Hasil survei terbaru Indikator Politik menunjukkan bahwa 91,3 persen masyarakat mengetahui program MBG yang sudah mulai dijalankan beberapa waktu lalu.

Namun, meskipun popularitasnya tinggi, tingkat kepuasan terhadap program ini masih belum maksimal. Hanya 64 persen masyarakat yang menyatakan puas atau sangat puas dengan MBG. Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, dalam surveinya dengan tema 'Evaluasi Publik atas Kinerja Presiden dan Kabinet Merah Putih'.

"Dari 91,3 persen yang mengaku puas atau sangat puas, mayoritas itu mencapai 64 persen," ujar Burhanuddin dalam surveinya yang disampaikan secara daring, Senin (27/1).

Angka ketidakpuasan pun menjadi sorotan. Sebanyak 21,7 persen masyarakat menyatakan kurang puas terhadap pelaksanaan program MBG.

"Artinya ada yang setuju tetapi belum puas terhadap pelaksanaan MBG, meskipun mayoritas puas. Lagi-lagi, tingkat kepuasannya masih perlu digenjot, tentu saja dengan berbagai syarat," pungkas Burhanuddin.

Survei yang digelar pada 16 hingga 21 Januari ini melibatkan 1.220 orang responden yang dipilih secara acak dari seluruh provinsi di Indonesia. Metode wawancara survei dilakukan dengan tatap muka.

Meskipun tingkat persetujuan terhadap program MBG tinggi, mencapai 87,1%, angka ini lebih tinggi dibandingkan kepuasan masyarakat terhadap implementasinya.

"Mereka setuju terhadap program ini, tetapi yang puas itu di bawah yang setuju, jadi sekitar enam puluhan persen," ungkap Burhanuddin.

Kepala BGN: Serangga Bisa Jadi Menu Program Makan Bergizi Gratis

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa serangga dapat menjadi salah satu menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kebijakan ini disesuaikan dengan potensi sumber daya lokal di masing-masing daerah.

“Jika di daerah tertentu masyarakat sudah terbiasa mengonsumsi serangga, maka serangga bisa menjadi menu di wilayah tersebut,” ujar Dadan dikutip dari Antara, Minggu (26/1/2025).

Menurut Dadan, variasi menu dalam program MBG menunjukkan bahwa Badan Gizi Nasional tidak menerapkan standar menu yang seragam secara nasional. Sebaliknya, yang ditetapkan adalah standar komposisi gizi nasional yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan potensi lokal.

Dadan menjelaskan bahwa serangga merupakan salah satu sumber protein tinggi yang kaya gizi dan sudah menjadi konsumsi di beberapa daerah di Indonesia. Selain serangga, ia juga mencontohkan sumber protein lain yang bergantung pada ketersediaan lokal.

“Ada daerah yang memiliki banyak telur, ada juga yang kaya ikan. Jadi, sumber protein bergantung pada potensi daerah masing-masing,” jelasnya.

Selain protein, Dadan juga membuka kemungkinan variasi menu berbasis karbohidrat. Untuk wilayah yang masyarakatnya terbiasa mengonsumsi jagung, singkong, atau pisang rebus, nasi bisa digantikan oleh bahan pangan tersebut.

“Ini adalah salah satu contoh bagaimana keberagaman pangan bisa diakomodasi dalam program makan bergizi gratis,” tambah Dadan.

MBG Telah Diterapkan di 31 Provinsi

Hingga saat ini, program MBG telah diterapkan di 31 provinsi di Indonesia dengan dukungan 238 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memproduksi makanan bergizi. Pada periode pertama pelaksanaan, Januari hingga April 2025, program ini menargetkan tiga juta penerima manfaat. Sementara itu, pada periode selanjutnya, April hingga Agustus 2025, jumlah penerima manfaat diharapkan meningkat menjadi enam juta orang.

Program MBG merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap makanan bergizi sekaligus memanfaatkan sumber daya pangan lokal secara optimal. “Kami ingin memastikan masyarakat di seluruh Indonesia dapat memenuhi kebutuhan gizinya tanpa mengabaikan kearifan lokal,” pungkas Dadan.

 

Infografis Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Diubah Jadi Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Diubah Jadi Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya