Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar pendidikan dan pelatihan PANdawa dari tanggal 26-30 Januari 2025 di Sawangan, Depok.
Kegiatan pelatihan profesi keamanan bernama PANdawa ini diikuti oleh 500 peserta dari berbagai wilayah se-Indonesia. Pelatihan PANdawa diselenggarakan gratis dari Partai Amanat Nasional.
Baca Juga
Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eko Hendro Purnomo mengungkapkan para peserta pelatihan ini bernama PANdawa diartikan Pasukan Muda Tangguh dan Waspada. PANdawa memiliki makna filosofis sikap yang militan, dan memiliki jiwa yang loyal.
Advertisement
"Peserta adalah Satgas PANdawa, yang diartikan Pasukan Muda Tangguh dan Waspada memiliki semangat dan loyalitas yang kokoh, dan siap disegala medan/kondisi melakukan pengamanan," ucap Sekjend PAN, Eko Hendro Purnomo dalam sambutannya di Apel Akbar PANdawa, Senin (27/1/2025).
Eko Hendro Purnomo yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI juga mengingatkan untuk senantiasa ikuti pelatihan PANdawa dengan gigih, memiliki sikap disiplin yang tinggi, belajar keterampilan kesamaptaan dengan baik, tangkas, ulet, serta tekun.
“ini merupakan bagian pertama dalam sejarah PAN, dan akan terus bertumbuh lebih banyak lagi hingga ada puluhan ribu Pasukan Muda Tangguh dan Waspada (PANdawa) di seluruh Indonesia,” pungkas Eko.
Sebagai informasi, pelatihan PANdawa sebagai satgas keamanan digelar dengan tujuan untuk melakukan kesiapsiagaan pengamanan dan pengawalan terhadap Partai Amanat Nasional.
PAN Gelar Diskusi Publik soal Pangan
Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar diskusi publik bertajuk Sudut PANdang dengan tema “Tani Milenial Hebat, Indonesia Berdaulat” di Ballroom DPP PAN, Amil Buncit, Jakarta Selatan, pada Kamis (23/01/2025).
Dalam diskusi ini, Ketua Umum PAN sekaligus Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menceritakan kondisi pertanian yang dulunya profesi petani itu dipandang rendah kehormatan dan seperti tidak ada nasib yang bagus.
Oleh karena itu, kata dia, Presiden Prabowo dan jajaran Menteri Kabinet Merah Putih, termasuk dirinya memahami kondisi tersebut, dan ingin meningkatkan nasib yang lebih bagus dan sejahtera.
“Pertanian dulu tidak menguntungkan, petani sedikit, akhirnya impornya banyak. Lalu, jadi buruh tani. Oleh karena itu, Presiden Prabowo menjadi cita-cita kita (pemerintahan Prabowo-Gibran), kita ingin membantu tani-tani ini agar punya kehormatan lagi, agar berubah nasibnya,” ucap Zulhas.
Advertisement
Daya Juang Tinggi
Disisi lain, ia juga mengingatkan kepada generasi muda untuk punya sikap yang rajin berusaha, sungguh-sungguh, dan memiliki daya berjuang yang tinggi.
Zulhas menyebut, dirinya berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan para petani milenial dan menakankan pentingnya regenerasi petani yang baru oleh generasi muda.
Diketahui Pemerintah saat ini tengah berupaya untuk mewujudkan swasembada pangan, di antara hal yang akan dilakukan adalah akan ada pelatihan tani milenial dengan memberikan pelatihan pengelolaan pupuk hingga pengelolaan teknis bertani.