Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengungkapkan, pertemuannya dengan Presiden Ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa 28 Januari 2025 hanya sebatas silaturami biasa.
"Silaturahmi biasa," ujar Menteri Koperasi Budi Arie, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (29/1/2025).
Advertisement
Baca Juga
Dia mengaku, tak ada pembahasan spesifik antara dirinya dengan Jokowi saat menyambangi di kediamannya di Solo, Jawa Tengah.
Advertisement
"Tidak ada yang spesifik," ucap Budi Arie.
Saat dipertegas apakah ada pesan-pesan dari Presiden Prabowo Subianto saat bertemu dengan Jokowi, Budi Arie tak menjawab secara lugas.
Dia hanya menekankan, jika Jokowi mendukung penuh pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Kita dukung penuh pemerintahan Pak Prabowo-Gibran. Pemerintah harus sukses," tandas Budi Arie.
Sebelumnya, Menteri Koperasi Budi Arie tampak memakai kemeja batik berwarna coklat seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Jokowi, Selasa 28 Januari 2025. Dia meninggalkan kediaman Jokowi sekitar pukul 11.00 WIB.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut rencana pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak mengganggu hubungan Ketua Umum Partai Gerindra itu dengan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo.
"Enggak ada masalah," kata Muzani saat ditemui usai Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Perempuan Indonesia Raya (Pira) di Jakarta, Sabtu 25 Januari 2025.
Di samping itu, Muzani juga menegaskan bahwa pertemuan antara Prabowo dan Megawati nantinya tidak bertujuan untuk kepentingan pihak tertentu, melainkan masyarakat.
"Keuntungannya buat rakyat dan bangsa, bukan buat Gerindra," ucapnya dikutip dari Antara.
Â
Reporter: Alma Fikhasari (Merdeka.com)
Â
Pertemuan Prabowo dengan Megawati Bisa Ganggu Hubungan dengan Jokowi? Ini Kata Sekjen Gerindra
Rencana pertemuan Prabowo dan Megawati belum terealisasi hingga kini. Akan tetapi, Muzani memastikan komunikasi antara Partai Gerindra dan PDI Perjuangan tetap terjalin, baik dalam agenda-agenda di DPR maupun komunikasi langsung.
Di samping itu, Muzani menyebut pihak yang menginisiasi terjadinya pertemuan tersebut tidak perlu menjadi pertanyaan.
"Saya kira jangan bertanya tentang siapa yang menginisiasi nanti kalau terjadi pertemuan itu. Kalau kita minum kopi, yang penting itu enak rasanya, jangan bertanya siapa yang bikin kopi karena kalau sudah (bertanya) siapa yang bikin kopi, nanti rasanya berbeda karena cara mengaduk pun berbeda-beda," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Said Abdullah berharap Megawati segera bertemu dengan Presiden Prabowo sebelum partai berlambang kepala banteng moncong putih itu melaksanakan kongres pada April 2025.
"Sebagai tamu kehormatan pada kongres nanti, tentu sudah sewajarnya didahului oleh pertemuan Ibu Mega dengan Presiden RI Prabowo," ujar Said dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis 16 Januari 2025.
Menurut Said, Megawati sudah menegaskan saat pidato dalam perayaan Hari Ulang Tahun Ke-52 PDI Perjuangan pada tanggal 10 Januari 2025 bahwa hubungannya dengan Prabowo masih dan terus terjalin dengan baik.
Â
Advertisement
Pertemuan Prabowo-Megawati Semestinya Dilakukan
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan, soal rencana pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dia menyebut, sudah ada perwakilan dari masing-masing pihak untuk membahas pertemuan itu.
"Tadi kan sudah ditanyakan akan ada perwakilannya, nah itu kita akan menunggu, dan saya sendiri belum mendapatkan pemberitahuan langsung dari Pak Prabowo," kata Dasco, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 15 Januari 2025.
Dia menegaskan, akan menyikapi dengan baik bagaimana pun hasil dari pembahasan pertemuan Prabowo dan Megawati.
"Tentunya kita akan sikapi semua dengan baik kan begitu. Sebenarnya kan ini bukan sesuatu yang luar biasa. Inikan suatu yang baik-baik yang memang semestinya dilakukan, sehingga menurut saya kita akan tunggu semua yang hal baik yang akan terjadi dan berjalan," jelas dia.
Saat ditanya soal unggahan Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani apakah sinyal PDIP bergabung dengan pemerintahan Prabowo, Dasco tak menjawab secara lugas.
Diketahui, Puan mengunggah video yang menceritakan soal keutuhan bangsa di akun instagram pribadinya.
"Ini bukan soal merapat dan bukan merapat memang semangat persatuan dan kesatuan itu yang memang harus pada saat ini di tengah situasi internasional yang tidak baik-baik saja ini jangan sampai masuk ke negara kita tetapi kemudian kita tidak siap," jelasnya.
"Semua semangat persatuan dan kesatuan itu kita pahami dan kita setuju bahwa hal itu perlu dilakukan dalam rangka menghadapi situasi yang sedang tidak baik-baik saja di luar," imbuh Dasco.