Komnas HAM Minta SUHAKAM Investigasi Independen Kasus Penembakan PMI di Malaysia

Komnas HAM sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Kuala Lumpur soal penembakan PMI.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 31 Jan 2025, 13:05 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2025, 13:05 WIB
Ilustrasi Penembakan
Komnas HAM bersuara terkait penembakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Selangor yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). (Ilustrasi/Liputan6.com/Johan Fatzry)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Komnas HAM bersuara terkait penembakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Selangor yang dilakukan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Menurut Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementerian Luar Negeri dan KBRI di Kuala Lumpur.

"Komnas HAM telah berkoordinasi agar mengambil langkah diperlukan, namun tidak terbatas pada pengiriman Nota Diplomatik kepada Pemerintah Malaysia, dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) untuk memperkuat tata kelola perlindungan PMI," kata Atnike dalam keterangan diterima, Jumat (31/1/2025).

Atnike menambahkan, Komnas HAM juga sudah berkoordinasi dengan SUHAKAM (Komisi Nasional HAM Malaysia) untuk melakukan investigasi peristiwa penembakan tersebut secara independen dan transparan serta mendorong proses penegakan hukum berperspektif HAM.

"Kerja sama Komnas HAM dan SUHAKAM dilakukan melalui Forum Komnas HAM di Asia Tenggara (South East Asia National Human Rights Institutions Forum-SEANF)," ungkap dia.

Atnike berharap, SUHAKAM dapat terus berbagi informasi mengenai kasus yang menjadi atensi atau yang sedang ditangani oleh kedua lembaga. Dengan catatan, tetap menghormati kedaulatan, yurisdiksi dan kewenangan masing-masing lembaga di negara masing-masing.

"Dalam hal kasus penembakan terhadap PMI, Komnas HAM akan melakukan langkah-langkah untuk mendorong agar pemerintah Indonesia melakukan upaya perlindungan yang menjadi korban dalam kasus ini," jelas Atnike.

Atnike meminta, Pemerintah Indonesia juga harus memastikan penghormatan, pelindungan dan pemenuhan HAM terhadap PMI.

"Hal itu sebagaimana dijamin dalam Konvensi Internasional tentang Perlindungan Hak-hak Seluruh Pekerja Migran dan anggota keluarganya yang sudah diratifikasi pemerintah Indonesia sejak 2012," tandas Atnike.

 

Prabowo Minta Kasus Penembakan WNI di Malaysia Diinvestigasi

Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Rapim TNI-Polri di Tribrata Darmawangsa Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Rapim TNI-Polri di Tribrata Darmawangsa Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)... Selengkapnya

Presiden Prabowo Subianto angkat bicara soal kasus penembakan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di perairan Tanjung Rhu, Selangor oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Dia meminta agar kasus tersebut diinvestigasi.

"Ya itu sedang kita tentunya berharap ada investigasi ya kan," ujar Prabowo kepada wartawan di Tribrata Darmawangsa Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).

Dia pun meningatkan para pekerja migran Indonesia (PMI) tak ikut-ikutan dalam kegiatan ilegal. Prabowo juga mewanti-wanti WNI tak mudah percaya dengan janji-jani para sindikat.

"Kalau nyelundup ke negara asing risikonya negara asing akan bertindak. Jadi rakyat kita jangan mau dibohongi oleh sindikat-sindikat yang berjanji ini, berjanji itu. Ya kita waspada, kita ingatkan," kata dia.

Prabowo meyakini pihak Malaysia menyelediki kasus ini secara menyeluruh. Dia menyebut WNI yang menjadi korban penembakan akan diurus kepulangannya ke kampung halaman oleh pemerintah Indonesia.

"Kita juga yakin pihak Malaysia akan melaksanakan penyelidikan," ucap Prabowo.

Terkait perkembangan kasus warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban penembakan oleh APMM atau polisi Malaysia, pada Selasa, 28 Januari 2025, KBRI Kuala Lumpur telah melakukan akses kekonsuleran untuk menemui empat WNI korban yang tengah dirawat di Rumah Sakit Serdang dan RS Klang, Malaysia.

Direktur Perlindungan WNI di Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) Judha Nugraha menyebut, dari keempat korban, dua WNI telah terverifikasi identitasnya, yaitu HA dan MZ, yang keduanya berasal dari Provinsi Riau.

"HA dan MZ telah mendapatkan perawatan dan dalam kondisi stabil. Keduanya juga menjelaskan kronologi kejadian dan menyatakan tidak ada perlawanan dengan senjata tajam dari penumpang WNI terhadap aparat APMM," kata Judha Nugraha dalam pernyataan tertulisnya kepada awak media, Rabu 29 Januari 2025.

Kemlu RI Pulangkan Jenazah WNI Asal Riau Korban Penembakan di Malaysia

Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)... Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah memulangkan jenazah warga negara Indonesia (WNI) Alm. Basri, korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).

Menurut pernyataan resmi Kemlu RI, Kamis (30/1/2025), jenazah tiba di rumah duka di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, pada Rabu (29/1/2025).

Alm. Basri diterbangkan dari Kuala Lumpur ke Pekanbaru dengan penerbangan AK429, dan tiba di Bandara Syarif Kasim II pada pukul 15.35 WIB.

Dari bandara, jenazah dibawa melalui jalur darat menuju Pelabuhan Dumai, sebelum akhirnya menyeberang ke Pulau Rupat menggunakan ferry. Proses pengantaran jenazah turut difasilitasi oleh perwakilan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI).

Setibanya di rumah duka, jenazah langsung diserahterimakan secara resmi oleh Kemlu kepada pihak keluarga dan dimakamkan di hari yang sama.

Selain mengawal pemulangan jenazah, perwakilan Kemlu RI juga menemui keluarga MZ, salah satu korban lain yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Serdang, Malaysia. Pihak keluarga menerima penjelasan terkait kondisi MZ dan langkah penanganan medis yang sedang dilakukan.

Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur terus memantau perkembangan kondisi empat WNI lainnya yang saat ini masih dalam proses perawatan di Malaysia.

Pemerintah berkomitmen untuk memastikan hak-hak para korban terpenuhi dan menangani kasus ini dengan serius.

  

infografis RI Malaysia Cinta dan Benci
infografis RI Malaysia Cinta dan Benci... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya