Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto bakal menyingkirkan menteri atau pun jajaran kabinet Merah-Putih, jika para pembantunya itu tidak serius bekerja untuk kepentingan masyarakat.
Terkait hal itu, Wasekjen PDIP Adian Napitupulu menilai omongan Prabowo sudah tegas. Akan tetapi, hal ini masih dipertanyakan apakah tindakannya akan setegas perkataannya.
Baca Juga
"Omongannya sudah tegas, tinggal tindakannya apa setegas omongannya, kita lihat dalam proses ke depan," kata Adian kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/2).
Advertisement
"Yang akan menjawab apakah itu hanya omong-omong saja atau bukan, ya proses waktu, bukan Adian yang jawab," sambungnya.
Menurutnya, masyarakat bisa menilai mana kebijakan pemerintah yang bisa merugikan dan menciptakan kegaduhan.
"Kan rakyat bisa menilai mana yang kemudian kebijakannya merugikan rakyat, menciptakan kegaduhan yang luar biasa gitu loh. Nah itu biarin aja rakyat yang lihat," ungkapnya.
Kemudian, saat disinggung terkait perlukah Prabowo sebagai kepala negara melakukan evaluasi terhadap kabinetnya. Menurutnya, evaluasi itu dilakukan terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil.
"Evaluasi itu menurut saya tidak periodik, evaluasi itu per kebijakan itu loh. Kan kalau evaluasi periodik itu dalam satu periode bisa ada 10, 15, 20 kebijakannya periodesasi evaluasi per 100 hari misalnya," jelasnya.
"Per 200 hari atau per tahun atau apa. Kalau menurut gua per kebijakan saja dievaluasi. Jadi lebih pendek gitu loh," pungkasnya.
Pernyataan Prabowo
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto angkat bicara soal peluang perombakan atau reshuffle kabinet, usai 100 hari kerja pemerintahan.
Prabowo menegaskan dirinya tak segan menyingkirkan menteri maupun jajaran kabinet yang tak serius bekerja untuk kepentingan masyarakat.
"Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," kata Prabowo kepada wartawan di Istora Senayan Jakarta, Rabu (5/2/2025).
"Mau lebih jelas lagi?" sambungnya.
Dia mengingatkan bahwa masyarakat menuntut pemerintahan yang bersih. Untuk itu, Prabowo ingin semua pejabat negara betul-betul bekerja untuk kepentingan rakyat.
"Jadi begini kita ingin, rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar. Yang bekerja dengan benar. Jadi saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain," jelas Prabowo.
Advertisement
Prabowo Beri Sinyal Reshuffle, Dasco: Itu Artinya Warning
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Prabowo adalah sosok yang terbuka dan hal itu berarti sinyal warning.
"Saya pikir kan Pak Prabowo itu orangnya terbuka, kalau dia sudah bicara terbuka artinya itu adalah warning kepada pembantu-pembantunya yaitu menteri untuk kemudian melakukan evaluasi secara internal di kementerian masing-masing," ujar Dasco, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2025).
Meski demikian, Dasco menegaskan, perombakan kabinet atau reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Prabowo.
"Presiden yang mempunyai hak prerogatif kita serahkan kepada presiden untuk kemudian dalam setelah 100 hari ini apakah kemudian melakukan evaluasi atau kemudian membuat langkah-langkau perbaikan di interna," tandas Dasco.
Sumber: Nur Habibie/Merdeka.com
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)