Isu Reshuffle Kabinet di Tengah Harlah NU, Istana: Bukan Peringatan Pertama Prabowo

Hasan menyatakan, sejauh ini Kabinet Merah Putih dalam kondisi baik dan penuh dengan apresiasi. Isu pergantian pejabat pun dinilai menjadi kurang relevan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 07 Feb 2025, 14:16 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2025, 14:16 WIB
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menjelaskan kerja Kantor Komunikasi Presiden usai dilantik Presiden Jokowi. (Liputan6.com/M Radityo Priyasmoro)
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menjelaskan kerja Kantor Komunikasi Presiden usai dilantik Presiden Jokowi. (Liputan6.com/M Radityo Priyasmoro)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto sempat mengulas peluang reshuffle Kabinet Merah Putih usai 100 hari kerja pemerintahan saat menghadiri Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan Jakarta. Hal itu pun dinilai bukan peringatan yang pertama kali disampaikan oleh Kepala Negara tersebut.

“Saya rasa bukan peringatan pertama, Presiden sudah berapa kali menyampaikan hal ini kan. Yang tidak mau ikut ya silakan di luar. Yang mau ikut, samakan gerak langkah keinginannya bersama presiden,” tutur Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/2/2025).

“Jadi ini bukan yang pertama. Jadi Presiden senantiasa tuh memberikan apresiasi, kemudian memberikan arahan, juga memberikan peringatan,” sambungnya.

Hasan menyatakan, sejauh ini Kabinet Merah Putih dalam kondisi baik dan penuh dengan apresiasi. Isu pergantian pejabat pun dinilai menjadi kurang relevan.

“Ya itu kan framing dari teman-teman saja. Dalam rapat paripurna terakhir, menjelang 100 hari pemerintahan waktu itu Presiden memberikan apresiasi dalam rapat kabinet. Memberikan apresiasi yang sangat bagus kepada anggota kabinet. Karena sudah menjalankan arahan-arahan Presiden, sudah bekerja dengan baik dan itu tercermin dalam approval rating kan,” jelas dia.

Isu miring tentang Kabinet Merah Putih pun menurutnya dapat dibantah lewat hasil dari sejumlah lembaga survei, yang menunjukkan tingginya persepsi positif publik terhadap pemerintahan Prabowo.

“Kan itu bisa dibantah. Sudah ada tiga lembaga yang mengeluarkan approval rating dan itu bagus. Approval rating dari Kompas 80,9 persen. Approval rating dari versi Indikator 79 persen. Kemarin versi Lembaga Survei Indonesia 85 persen. Ini kan bukti, bukti bahwa apresiasi yang diberikan presiden sesuai dengan fakta dirasakan oleh masyarakat,” Hasan menandaskan.

 

Bicara soal Peluang Reshuffle Kabinet

Presiden Prabowo Subianto menghadiri hari lahir (harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)
Presiden Prabowo Subianto menghadiri hari lahir (harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)... Selengkapnya

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto angkat bicara soal peluang perombakan atau reshuffle kabinet, usai 100 hari kerja pemerintahan. Prabowo menegaskan dirinya tak segan menyingkirkan menteri maupun jajaran kabinet yang tak serius bekerja untuk kepentingan masyarakat.

"Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," kata Prabowo kepada wartawan di Istora Senayan Jakarta, Rabu (5/2/2025).

"Mau lebih jelas lagi?" sambungnya.

Dia mengingatkan bahwa masyarakat menuntut pemerintahan yang bersih. Untuk itu, Prabowo ingin semua pejabat negara betul-betul bekerja untuk kepentingan rakyat.

"Jadi begini kita ingin, rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar. Yang bekerja dengan benar. Jadi saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain," jelas dia.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen mewujudkan pemerintahan yang bersih sesuai keinginan masyarakat. Untuk itu, dia menegaskan akan menindak pihak-pihak yang masih bandel dan tak patuh terhadap aturan.

"100 hari pertama, saya sudah beri istilahnya peringatan berkali-kali. Sekarang siapa yang bandel, siapa yang ndablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat pemerintahan yang bersih, siapa yang tidak patuh saya akan tindak," ujar Prabowo saat menghadiri Harlah ke-102Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan Jakarta, Rabu 5 Februari 2025.

 

Minta Pejabat Bangun Pemerintahan Secara Bersih

Prabowo meminta menteri dan semua pejabat negara di Kabinet Merah Purih membangun pemerintahan yang bersih dan bebas dari penyelewengan. Prabowo juga bertekad membangun pemerintahan yang bersih dari korupsi.

"Saya ajak semua rekan-rekan saya dalam pemerintahan dalam Kabinet Merah Putih, saya mengajak mereka. Kita harus berani mengoreksi diri, berani membangun suatu pemerintahan ke depan yang bersih pemerintahan yang bebas dari penyelewengan dan dari korupsi. Itu tekad kami," kata Prabowo.

Prabowo menyampaikan dirinya telah memberikan peringatan kepada kementerian/lembaga selama 100 hari kerja. Prabowo mengingatkan mereka untuk membersihkan diri sebelum dibersihkan.

"100 hari pertama kami akan baik dalam arti saya berharap ada kesadaran. Saya pernah menyampaikan seluruh aparat, seluruh institusi membersihkan dirimu sebelum kau dibersihkan," tutur Prabowo Subianto.

Prabowo berjanji tidak akan mengecewakan kepercayaan yang telah diberikan masyarakat kepadanya dan Wapres Gibran Rakabuming Raka selama lima tahun ke depan. Prabowo menekankan pemerintahannya akan bekerja demi masyarakat, meskipun ada perlawanan.

"Kami tahu ada perlawanan-perlawanan. Tapi kami yakin apa yang kami perjuangkan adalah untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Kami tidak akan ragu-ragu bertindak," ujar Prabowo.

Infografis Prabowo Kucurkan Rp 48,8 Triliun ke IKN Nusantara
Infografis Prabowo Kucurkan Rp 48,8 Triliun ke IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya