Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta, Komisi X DPR RI segera memanggil kementerian terkait untuk membahas polemik pendaftaran jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
"Kita minta pekan depan Komisi X DPR akan membahas dengan kementerian terkait," kata Dasco, saat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/2/2025).
Advertisement
Baca Juga
Dasco mengatakan, pihaknya juga telah mendengar keluhan masyarakat terkait permasalahan tersebut. "Kami sudah mendengar kabar dari media massa dan kami juga sudah monitor tentang isu ini," ungkapnya.
Advertisement
Sebagai informasi, belakangan muncul protes SNBP di sekolah-sekolah. Mereka disebut terancam tidak bisa mendaftar SNBP 2025 karena berbagai faktor.
Salah satunya siswa-siswa SMA Negeri 1 Mempawah di Kalimantan Barat yang menggelar demonstrasi pada Senin (3/2). Mereka protes atas kelalaian guru yang tidak mendaftarkan data siswa ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) hingga habis tenggat 31 Januari lalu.
Akibatnya, siswa-siswa SMAN 1 Mempawah tidak bisa mendaftar kuliah lewat jalur SNBP.
Ratusan Siswa Gelar Aksi Protes di Depok Usai Sekolah Gagal Upload Data SNBP
Puluhan siswa yang berasal dari kelas XII SMK Negeri 1 Depok menggelar aksi protes terhadap pihak sekolah, usai gagal mengupload secara online data siswa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Aksi protes awalnya berlangsung di depan sekolah dikarenakan para siswa tidak diperkenankan melakukan aksi di lapangan sekolah.
Namun para siswa tetap meminta kepada pihak keamanan sekolah untuk diperkenankan masuk ke dalam sekolah. Aksi saling dorong sempat mewarnai aksi siswa hingga berhasil masuk dan lapangan sekolah, serta mendapatkan sorakan dukungan dari ratusan siswa kelas X dan XII.
Para siswa mengemukakan kekecewaannya di depan para guru yang melihat dari kejauhan dan sejumlah siswa lainnya membentangkan spanduk dan poster. Meskipun hujan, siswa tetap bertahan di lapangan sekolah hingga perwakilan salah satu guru menemui dan mengajak siswa bermediasi.
Selain itu, pihak sekolah turut mengundang orang tua siswa guna melakukan pertemuan membahas SNBP yang gagal di upload pihak sekolah.
Salah seorang siswa berinisial VR kecewa karena menggantungkan harapan masuk ke perguruan tinggi negeri melalui SNBP. Namun dengan pihak sekolah telat mengupload data siswa, membuat harapan tersebut menjadi pupus.
"Perjuangan buat naikin nilai itu lumayan susah, karena ini kan SMK negeri, jadi butuh banget usaha buat naikin nilainya. Jujur kecewa banget," ujar VR kepada Liputan6.com, Kamis (6/2/2025)
Advertisement
Perjuangan Sia-Sia
VR menilai perjuangannya selama tiga tahun belajar dari pukul 07.00 WIB sampai Pukul 16.00 WIB, serta mengerjakan project kerja kelompok sampai larut malam, seakan hilang lantaran pihak sekolah lalai mengupload data hingga batas waktu yang ditentukan.
"Project kan enggak tanggung-tanggung ya, sampai jam 11 malam buat mengejar nilai," ucap VR.
VR kecewa akan sikap dan VR pihak sekolah lalai mengisi PDSS sehingga berdampak kepada 137 siswa eligible di SMKN 1 Depok. Siswa SMKN 1 Depok kecewa akibat pihak sekolah terlambat upload sehingga angan siswa mengikuti PTN menjadi pupus.
"Kami kecewa dengan pengurus sekolah, kalau kami telat membuat tugas mendapatkan hukuman, kalau seperti ini pihak sekolah pantas diberi hukuman apa?," kesal VR.
Reporter: Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com