Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya menggelar Operasi Keselamatan Jaya 2025 selama dua pekan ke depan. Operasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas serta menekan angka kecelakaan di jalan raya.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto mengingatkan kepada jajarannya untuk senantiasa menjalankan operasi dengan pendekatan humanis tanpa mengurangi ketegasan.
Baca Juga
"Tekankan lebih pada pemahaman, penyadaran seluruh masyarakat kita yang berkendaraan untuk lebih tertib dan menaati peraturan-peraturan lalu lintas, yang kemudian kita sebagai petugas juga bersikap sopan dan juga yang lebih penting adalah tegas," kata dia kepada wartawan, Senin (10/2/2025).
Advertisement
Karyoto mengatakan, atasan harus mengawasi setiap tindakan anak buahnya di lapangan agar tidak menimbulkan persepsi negatif di masyarakat. Selain itu, jangan sampai menghambat arus lalu lintas saat memberikan arahan kepada pengguna jalan.
"Hal-hal yang perlu kita sadari bersama bahwa apabila kita tidak bersikap humanis tidak bersikap sopan, terlalu cepat berita ini menyebar. Makanya dalam setiap tindakan para perwira yang bertanggung jawab harus senantiasa mengoreksi apa yang sudah dilakukan oleh anggota-anggotanya di lapangan," ujar dia.
Karyoto kembali mengingatkan kepada seluruh personel untuk selalu mengedepankan pelayanan terbaik bagi masyarakat dengan sikap yang humanis dan profesional.
"Keberadaan kita semua ini adalah untuk melayani masyarakat, dengan cara-cara humanis, sopan dan jangan menyakitkan dalam segala bentuk baik itu ucapan, perkataan maupun tindakan-tindakan lain yang lebih pada pelanggaran umum.
Karyoto berharap kesadaran masyarakat terhadap keselamatan berkendara meningkat melalui Operasi Keselamatan Jaya, sehingga angka kecelakaan lalu lintas dapat ditekan.
"Dengan adanya operasi keselamatan tentunya di masa-masa yang akan datang angka kecelakaan lalu lintas akan lebih berkurang. Artinya apa? Dengan menyadarkan atas keselamatan maka masyarakat akan lebih paham," ujar dia.
1.675 Personel Dikerahkan
Sebanyak 1.675 personel gabungan TNI-Polri dikerahkan dalam Operasi Keselamatan Jaya 2025 yang berlangsung selama dua pekan, mulai 10 hingga 23 Februari 2025.
Operasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas guna menekan angka kecelakaan di jalan raya.
"Anggota yang dilibatkan dalam operasi ini sebanyak 1.675 personel gabungan TNI-Polri," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, kepada wartawan, Senin (10/2/2025).
Karyoto menegaskan fokus operasi untuk mencegah kecelakaan yang diakibatkan kelalaian karena tidak rutin melakukan pemeriksaan kendaraan.
Dia kemudian menyoroti kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Ciawi yang menewaskan beberapa korban.
Menurut dia, hal ini menunjukkan pentingnya mengunggah kesadaran pengemudi dalam mengecek kondisi kendaraan sebelum berkendara.
"Ketika (pengguna) kendaraan mengecek alat-alat keselamatan seperti rem lebih bagus mungkin hal-hal kekurangan kekurangan yang bisa mengakibatkan kefatalan bisa dicegah," ujar dia.
Lebih lanjut, Karyoto menekankan kepada Dinas Perhubungan untuk memperketat pengawasan terhadap kelayakan kendaraan, termasuk masa berlaku uji KIR.
"Mudah-mudahan kita lebih teliti lagi meningkatkan pemeriksaan, jangan sampai seperti yang terjadi di Ciawi kemarin, rem blong. Kenapa rem blong terjadi? Ya memang bisa jadi technical eror atau human eror atau memang alat itu ada yang rusak tanpa diketahui masa waktunya, keliatannya masih baik-baik saja, ketika dipakai kemudian rem blong," ujar dia.
Diakhir, Karyoto mengimbau agar masyarakat untuk ikut berperan dalam menciptakan keselamatan berlalu lintas, kepatuhan terhadap peraturan, menjadi hal yang utama.
"Taat kepada peraturan-peraturan yang mengikat, pertama adalah pengecekan alat kendaraan yang dipakai, yang kedua pengecekan terhadap rambu-rambu yang ada, dia juga memahami rambu-rambu yang dihadapi pada saat dia berjalan, itu saja," ujar dia.
Advertisement
Utamakan Edukatif dan Preventif
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman, menambahkan operasi ini lebih mengutamakan pendekatan edukatif dan preventif. Adapun, sasarannya adalah kendaraan dan pengemudi.
Untuk kendaraan, pemeriksaan rem (RAM Check) akan dilakukan di terminal serta pool armada angkutan umum guna memastikan kelayakan operasional.
Selain itu, pengemudi angkutan umum juga akan menjalani sejumlah pemeriksaan, termasuk tes urine dan alkohol, untuk memastikan mereka dalam kondisi layak mengemudi.
"Para pengemudi angkutan umum, kita lakukan cek urin maupun cek alkohol, ini yang akan kita lakukan," ujar dia.
Sementara untuk penegakan aturan, Latif mengatakan, Polda Metro Jaya akan mengandalkan sistem tilang elektronik (ETLE) untuk menindak pelanggaran lalu lintas.
"Penegakan hukum kita serahkan kepada ETLE. ETLE statis maupun ETLE mobil, kecuali adalah pemalsuan plat nomor dan tidak menggunakan plat nomor begitu juga penggunaan strobo akan kita menggunakan penindakan secara manual," ujar dia.