Jawab Kebutuhan Rakyat, Pemerintah Diminta Percepat Diversifikasi Energi

Ketua Dewan Pembina Pimpinan Pusat Kesatria Muda Respublika (PP KMR), Iwan Bento mengatakan pemerintah perlu melakukan diversifikasi energi sebagai strategi mewujudkan kebutuhan energi di masyarakat.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 10 Feb 2025, 18:34 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 14:00 WIB
Melihat Proses Pengisian LPG 3 Kg di SPBE
LPG 3 Kg (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memaparkan capaian dan kinerja kementeriannya di tahun 2024. Menurut dia, terdapat keberhasilan pada setiap sektor, seperti sektor ketenagalistrikan yang terpasang atas listrik fosil dan energi baru terbarukan (EBT), capaian progam Biodiesel, Lifting minyak dan gas (MIGAS), Penyaluran pemanfaatan gas bumi, Penyaluran progam bahan bakar minyak (BBM) satu harga, pemanfaatan batu bara serta capaian menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) pada sektor energi.

Namun capaian tersebut bukan tanpa kendala. Salah satunya, akses masyarakat terhadap LPG 3kg atas kebijakan pengendalian subsidi dimana pengecer tidak diperbolehkan untuk melakukan penjualan dan masyarakat diharuskan membelinya langsung di pangkalan.

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pembina Pimpinan Pusat Kesatria Muda Respublika (PP KMR), Iwan Bento mengatakan pemerintah perlu melakukan diversifikasi energi sebagai strategi mewujudkan kebutuhan energi di masyarakat. Kuncinya, dengan tetap memperhatikan keterjangkauan harga untuk masyarakat.

“Dalam dalam beberapa hari penerapan pengendalian subsidi LPG 3kg ini terdapat suatu permasalahan dalam hal distribusi ke masyarakat, dimana mereka sulit untuk mengakses atau mendapatkan Gas Melon tersebut,” kata Iwan dalam keterangan diterima, Senin (10/2/2025).

Iwan mengamini, dalam hal ini respon Presiden Prabowo menunjukkan keberpihakan kepada rakyat dan menjadi momentum merealisasikan kebijakan tahapan selanjutnya dengan melakukan pendataan dan sosialisasi kepada pengecer untuk menjadi sub pangkalan.

“Dengan pendataan yang berbasis mikro pada tingkat RT (rukun tetangga) tercapai tujuan pengendalian atas jalur distribusi LPG dan mempercepat diversifikasi energi yang berbasis pada kebutuhan dan keterjangkauan harga dalam mengakses energi tersebut," jelas Iwan.

 

Komitmen

Iwan meyakini, pemerintah tetap berkomitmen dalam menekan angka impor energi khususnya minyak dan gas yang direalisasikan secara bertahap hingga tahun 2045. Pada sektor gas, upaya pemerintah dalam menekan angka impor LPG dengan membangun Jargas (jaringan gas) dan hilirisasi Batubara menjadi DME (Dimethyl Ether).

“Upaya ini dilakukan untuk penghematan subsidi LPG dan penghematan devisa negara,” yakin dia.

Maka dari itu, Iwan mencatat diversifikasi energi sangat dibutuhkan dalam pemenuhan energi masyarakat terutama pada hilirisasi batubara, demi menekan angka impor gas yang setiap tahunnya ada kenaikan harga.

“Pemanfaatan dan pengembangan batubara sebagai DME turut meningkatkan nilai tambah secara langsung, akan tetapi perlu juga pemerintah memperhatikan dalam regulasi hilirisasi batubara terhadap porsi batubara menjadi DME untuk kebutuhan energi nasional,” dia menandasi.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya