DPRD Kota Depok Kawal Janji Pengelola Pabrik terkait Tuntutan Warga Terdampak Limbah

Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Depok merespons keluhan warga terkait limbah pabrik pengolahan bahan makanan yang mencemari Kampung Cipayung RW4, Sukmajaya, Depok.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 13 Feb 2025, 03:03 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 03:03 WIB
Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Tajudin Tabri saat menemui warga memprotes atas limbah pabrik yang mencemari lingkungan RW4 Kampung Cipayung, Sukmajaya, Depok.
Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Tajudin Tabri saat menemui warga memprotes atas limbah pabrik yang mencemari lingkungan RW4 Kampung Cipayung, Sukmajaya, Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Depok merespons keluhan warga terkait limbah pabrik pengolahan bahan makanan yang mencemari Kampung Cipayung RW4, Sukmajaya, Depok. DPRD Kota Depok menemui pengelola pabrik yakni PT Indofermex untuk menyampaikan keluhan masyarakat.

Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Tajudin Tabri mengatakan, DPRD Kota Depok berusaha menjembatani perwakilan warga bertemu dengan manajemen PT Indofermex. DPRD Kota Depok meminta pengelola pabrik untuk merespons keluhan warga terkait dampak limbah.

"Apa-apa yang menjadi tuntutan masyarakat sudah didengarkan dan disetujui dari pihak PT Indofermex," ujar Tajudin dihadapan para warga terdampak, Rabu (12/2/2025).

Tajudin menjelaskan, tuntutan warga yakni meminta PT Indofermex untuk menghentikan limbah yang mengalir ke lingkungan warga. Selain itu, PT Indofermex dapat mempekerjakan warga sekitar di pabrik tersebut.

"Masalah CSR saya sampaikan kepada pihak PT Indofermex bahwa masalah CSR harus terbuka, jangan cuma hanya ada RT RW atau toko masyarakat," jelas Tajudin.

PT Indofermex dapat memberikan CSR secara langsung khusus kepada warga terdampak. DPRD Kota Depok meminta saluran air yang berasal dari dalam pabrik menuju lingkungan warga untuk ditutup.

"Masalah saluran air itu akan ditutup, jadi tidak ada buangan lagi ke warga yang di belakang PT Indofermex, jadi buang ke depan tapi pihak PT Indofermex meminta waktu," ucap Tajudin.

Saluran air yang sebelumnya dialirkan ke permukiman warga akan dibuat saluran baru dengan pembuangan ke bagian depan pabrik. Nantinya pengerjaan tersebut dilakukan kontraktor dengan pengawasan DPRD Kota Depok dan perwakilan masyarakat.

"Pokoknya intinya beberapa tuntutan masyarakat akan dipenuhi oleh pihak PT Indofermex, jadi supaya tidak ada hal-hal kejadian yang tidak diinginkan masyarakat," terang Tajudin.

 

Pabrik Sudah Berdiri Sejak 1977

Sejumlah warga melakukan aksi di depan perusahaan yang terdampak limbah di Kampung Cipayung, Sukmajaya, Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)
Sejumlah warga melakukan aksi di depan perusahaan yang terdampak limbah di Kampung Cipayung, Sukmajaya, Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)... Selengkapnya

Tajudin mengungkapkan, PT Indofermex sudah berada di wilayah Kota Depok sejak 1977 dan memberikan investasi cukup besar. Pihaknya tidak ingin pabrik tersebut ditutup karena permasalahan limbah yang berdampak terhadap lingkungan warga.

"Jadi maksud saya PT Indofermex ini dengan masyarakat bisa bersinergi, kurang apa atau ada permasalahan apa, tinggal ngomong pihak PT Indofermex pasti akan mengabulkan keinginan masyarakat," ungkap Tajudin.

Tajudin menuturkan, pihak pengelola pabrik akan memberikan kompensasi kesehatan warga sekitar seperti pemeriksaan kesehatan gratis. DPRD Kota Depok tidak ingin limbah pabrik memberikan dampak buruk pada kesehatan masyarakat.

"Jangan sampai nanti nyium bau (limbah), lama-lama mati dah, kita nggak mau seperti itu," tutur Tajudin.

Begitupun dengan air sumur warga yang tercemar, lanjut Tajudin, pengelola pabrik sedang memikirkan solusi air, salah satunya melalui ketersediaan PDAM.

"Jangan sampai masyarakat dirugikan baik untuk materi dan kesehatan," kata Tajudin.

 

Apresiasi Perhatian Warga

Sebelumnya, Perwakilan PT Indofermex, Danil, berusaha menemui warga yang melakukan aksi di depan pabrik. Danil mengapresiasi perhatian dan meminta maaf kepada warga terkait pengelolaan pabriknya.

"Saya juga mohon maaf bapak dan ibu, kami mengganggu warga belakang (sekitar pabrik)," ujar Danil.

Danil mengajak perwakilan warga yang melakukan aksi untuk berdiskusi terkait dampak pabrik terhadap lingkungan warga. Pihaknya meminta perwakilan dari warga untuk berdiskusi pada ruangan meeting pabrik.

"Kami mengundang perwakilan warga, silahkan bapak ibu perwakilannya untuk bisa masuk ke ruangan meeting," pungkas Danil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya