Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani melakukan pertemuan dengan Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-15 Asian Parliamentary Assembly (APA) di Baku, Rabu (19/2/2025).
"Sebuah kehormatan dan kebahagiaan bagi saya dapat bertemu Yang Mulia Bapak Ilham Aliyev. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan pertemuan pada hari ini," ujar Puan.
Baca Juga
Uya Kuya Bantu Pemulangan Jenazah WNI yang Bekerja di Amerika Serikat dan Meninggal Dunia Saat Transit di Hong Kong
Anggota DPR Purnamasidi Yakin Bisa Bawa PB IKA PMII Berkontribusi untuk Masyarakat dan Pemerintah
Puan Bertemu Ketua Parlemen Belarusia dan Bahrain, Bahas Kerja Sama Ekonomi hingga Perlindungan WNI
Dalam pertemuan tersebut, Ilham Aliyev pun menitipkan pesan untuk Presiden Prabowo Subianto lewat Puan. Ilham Aliyev mengundang Presiden Prabowo berkunjung ke Azerbaijan secara resmi.
Advertisement
Selain itu, Ilham Aliyev juga akan segera mengirimkan tim khusus di bidang ekonomi, pertahanan, kebudayaan dan pendidikan untuk melakukan kunjungan penjajakan ke Indonesia.
Di sisi lain, Puan dan Ilham Aliyev membahas kerja sama di berbagai bidang seperti hubungan antar masyarakat dan pariwisata. Selain itu, Ketua DPP PDI Perjuangan itu pun mengajak peran swasta kedua negara memperkuat promosi perdagangan dan investasi, khususnya di bidang industri pertahanan, energi, pariwisata, dan konstruksi.
"Saya berharap pertemuan kita pada hari ini dapat berkontribusi pada penguatan kerja sama di berbagai bidang dan melibatkan tidak hanya pemerintah, tetapi juga parlemen, masyarakat dan sektor swasta," ujar Puan.
Bertemu dengan Ketua Parlemen Bahrain
Sebelumnya, Puan bertem dengan Ketua Dewan Shura Bahrain, Ali Bin Saleh Al Saleh. Ia pun mengapresiasi peningkatan nilai perdagangan Indonesia-Bahrain pada 2024 yang mencapai USD 239 juta.
Puan mendorong hubungan lebih erat antara pihak swasta antara Indonesia dan Bahrain untuk saling mengenal potensi, melakukan promosi bersama untuk peningkatan perdagangan dan investasi.
"Saya juga mengundang pihak Bahrain untuk berinvestasi di Indonesia, misalkan untuk sektor energi terbarukan," ujarnya.
Puan mengungkapkan, Indonesia perlu mengekplorasi peluang kerja sama lain, seperti berinvestasi dengan mendirikan pabrik pengolahan makanan di Bahrain. Adapun komoditas ekspor utama Indonesia ke Bahrain antara lain kendaraan bermotor, produk kertas, produk kayu, makanan, alas kaki, suku cadang mobil, garmen.
"Saya optimis bahwa potensi kemitraan ekonomi dapat dikembangkan agar saling menguntungkan rakyat kedua negara," ungkapnya.
Di sisi lain, Puan menyoroti peningkatan wisatawan Bahrain ke Indonesia yang naik 12 persen pada 2024 serta kerja sama pendidikan yang terjalin di bidang pertanian dan ekonomi syariah.
"Tentu di masa depan dapat dikembangkan untuk pertukaran dosen dan mahasiswa kedua negara, atau melakukan penelitian bersama," ucapnya.
Selain itu, Puan menyinggung perlindungan terhadap 6.965 WNI di Bahrain, terutama mereka yang bekerja di sektor informal dan rentan terhadap TPPO.
"Kami ingin mengajak Pemerintah dan Shura Council Bahrain untuk memajukan perlindungan warga Indonesia di Bahrain dan pemberantasan TPPO," ujarnya.
Puan juga mengungkapkan bahwa DPR telah meluncurkan Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) untuk periode 2024-2029, termasuk dengan Belarusia dan Bahrain.
"Saya yakin melalui pembentukan GKSB DPR, maka akan tercipta kolaborasi yang kuat dan saling memahami dalam berbagai sektor," ungkapnya.
"Di masa mendatang, kita akan memperkuat interaksi parlemen di tingkat bilateral dan multilateral, seperti di AIPA, IPU, APA," jelas Puan.
(*)
Advertisement
