Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami kasus dugaan rasuah berupa investasi fiktif di PT Taspen (Persero) dengan memeriksa Direktur PT Hartadinata Abadi (HA) Ferriyandy Hartadinata (FH). Dia diminta menjelaskan sejumlah pertemuan, terkait perkara ini.
“(Saksi FH) hadir, materi (pemeriksaan terkait) pertemuan-pertemuan dengan pihak Taspen dan IIM (Insight Investment Management) terkait kegiatan investasi Taspen,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto.
Advertisement
Baca Juga
Tessa enggan memerinci jawaban Ferriyandy kepada penyidik. Pertemuan yang diketahuinya telah dicatat, untuk kebutuhan proses penyidikan.
Advertisement
Informasi lengkap bakal dibuka dalam persidangan, nanti. KPK masih membuka peluang pengembangan perkara dalam dugaan rasuah ini.
Kasus Investasi Bodong, Eks Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Ditahan KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan mantan Direktur Utama PT Taspen (persero), Antonius N.S Kosasih (ANSK) sebagai tersangka korupsi investasi fiktif tahun anggaran 2019. Kosasih pun langsung dilakukan penahanan selama 20 hari kedepan.
"Penahanan kepada Tersangka ANSK untuk 20 hari pertama terhitung sejak 8 Januari sampai 27 Januari 2025. Penahanan dilakukan di Rutan Cabang Gedung KPK Merah Putih," ujar Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu saat konferensi pers di Gedung KPK, Rabu (8/1).
Selain Kosasih, KPK juga menetapkan Dirut PT Insight Investment Management, Ekiawan Heri Primayanto (EHP) yang sama terlibat dalam praktik Investasi bodong yang menyebabkan negara merugi.
"Tersangka ANSK bersama-sama dengan tersangka EHP tersebut diduga telah merugikan keuangan negara atas penempatan dana investasi PT Taspen sebesar Rp1 Triliun pada Reksadana RD I-Next G2 yang dikelola oleh PT IIM, setidak-tidaknya sebesar Rp200 miliar," jelas Asep.
Advertisement
