Mengenal CIPCC, Wadah Jurnalis Dunia Mengintip Geopolitik hingga Budaya China

Liputan6.com menjadi satu-satunya media dari Indonesia yang ikut dalam CIPCC gelombang pertama pada 2025 di Beijing, China.

oleh Winda Nelfira Diperbarui 28 Feb 2025, 08:46 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2025, 08:46 WIB
Mengenal CIPCC, Wadah Jurnalis Dunia Intip Geopolitik-Budaya China
Jurnalis dari berbagai negara berkumpul di Beijing, China dalam rangka mengikuti pertukaran media yang bertajuk China International Press Communication Center (CIPCC) gelombang pertama 2025. (Liputan6.com/Winda Nelfira)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Jurnalis dari berbagai negara berkumpul di Beijing, China dalam rangka mengikuti pertukaran media yang bertajuk China International Press Communication Center (CIPCC) gelombang pertama 2025.

Program yang berada di bawah naungan China Public Diplomacy Association (CPDA) ini diikuti oleh jurnalis dari berbagai negara berkembang, meliputi Asia Pasifik, Euro-Asia, Amerika Latin, negara-negara Arab, hingga negara-negara di Afrika.

Liputan6.com menjadi satu-satunya media dari Indonesia yang ikut dalam CIPCC gelombang pertama pada 2025 ini. Adapun para jurnalis dari berbagai belahan dunia ini tiba di Beijing secara bertahap sejak 22 Februari 2025.

Direktur CIPCC, Yu Lei mengatakan, program ini telah ada sejak 2014 dan terus dikembangan mulai 2018. Program ini telah menjadi wadah yang menghubungkan jurnalis internasional dengan masyarakat China.

"Selama bertahun-tahun, lebih dari 700 jurnalis dari lebih dari 100 negara telah berpartisipasi, menghasilkan ribuan laporan yang membantu audiens global memahami China masa kini," kata Yu di Jianguomenwai Diplomatic Residence Compound, Distrik Chaoyang, Beijing, China, Kamis (27/2/2025).

Menurut Yu, dalam satu dekade terakhir China memperlihatkan perkembangan luar biasa dalam hal jurnalisme. Lewat program ini, jurnalis dari berbagai negara diharapkan dapat melaporkan situasi serta perkembangan China dalam berbagai aspek.

"CIPCC dengan tulus berharap Anda dapat menemukan China yang nyata dan penuh energi selama Anda berada di sini, serta membagikan kisah-kisah yang Anda temukan dalam beberapa bulan ke depan kepada dunia," ujar Yu.

 

Diikuti Jurnalis dari 100 Lebih Negara

Mengenal CIPCC, Wadah Jurnalis Dunia Intip Geopolitik-Budaya China
Liputan6.com menjadi satu-satunya jurnalis Indonesia yang mengikuti CIPCC gelombang pertama 2025 di Beijing, China. Gelombang pertama CIPCC 2025 akan diikuti oleh ratusan jurnalis dari 100 lebih negara. (Liputan6.com/Winda Nelfira)... Selengkapnya

Yu mengungkapkan, hingga 27 Februari 2025, lebih kurang 50 jurnalis dari 55 negara telah tiba di Beijing, China. Nantinya, bakal ada lebih dari 120 jurnalis dari 100 lebih negara yang akan berkumpul di Beijing untuk mengikuti CIPCC gelombang pertama 2025.

"Anda beruntung menjadi peserta yang datang paling awal dalam program ini, yaitu 50 jurnalis dari 55 negara. Dalam satu bulan ke depan, jumlah peserta akan bertambah menjadi lebih dari 120 orang dari lebih dari 100 negara. Jadi, bisa dikatakan bahwa ini benar-benar merupakan ruang untuk pertukaran budaya dan pembelajaran bersama," katanya.

Yu merinci, ratusan jurnalis dari berbagai negara dalam program CIPCC ini akan dilibatkan dalam kegiatan domestik dan diplomatik utama China. Para jurnalis akan diberi akses meliput sejumlah acara internasional bergengsi di China.

"Anda akan berpartisipasi dalam 'Two Sessions 2025', yaitu acara politik tahunan paling penting di China. Melalui acara ini, Anda akan melihat bagaimana sistem politik China beroperasi dan bagaimana rakyat China berpartisipasi dalam pengambilan keputusan nasional," ungkap Yu.

 

Melihat Wajah Asli China

Mengenal CIPCC, Wadah Jurnalis Dunia Intip Geopolitik-Budaya China
Liputan6.com menjadi satu-satunya jurnalis Indonesia yang mengikuti CIPCC gelombang pertama 2025 di Beijing, China. Gelombang pertama CIPCC 2025 akan diikuti oleh ratusan jurnalis dari 100 lebih negara. (Liputan6.com/Winda Nelfira)... Selengkapnya

Selain itu, melalui CIPCC, para jurnalis juga akan ditawarkan cara lain untuk memahami China, yaitu dengan mengikuti berbagai dialog profesional dan inklusif tentang modernisasi serta praktik demokrasi di China.

Tidak hanya itu, juga akan ada kuliah budaya yang dipandu oleh akademisi China serta diskusi mengenai China kontemporer. Para jurnalis juga akan diajak belajar kaligrafi China, Tai Chi, hingga opera.

"Kami berharap Anda dapat melihat wajah asli China melalui pengalaman langsung Anda dalam beberapa bulan ke depan. Kami berharap Anda akan menggunakan mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, dan tangan untuk merasakan kebenaran yang ada di sini," kata Yu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya