Liputan6.com, Jakarta Cuaca buruk bisa menjadi momok bagi para pelancong, terutama bagi mereka yang menggunakan kapal penyeberangan. Fenomena meteorologi ini dapat menimbulkan risiko yang serius, mulai dari kerusakan infrastruktur hingga gangguan transportasi. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengingatkan para pemudik untuk tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan pembatalan keberangkatan akibat cuaca ekstrem.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menjelaskan bahwa pihaknya akan memberikan pengembalian dana (refund) atau penjadwalan ulang tanpa biaya jika terjadi pembatalan akibat cuaca buruk.
Baca Juga
"Untuk ekstrem, kalau misalnya terjadi pembatalan keberangkatan, kami akan terapkan refund atau rescheduling tanpa ada penambahan biaya apapun," ungkapnya di Jakarta, Kamis 13 Maret 2025.
Advertisement
Heru juga menekankan pentingnya koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk memantau prediksi cuaca. Terlebih lagi, pada Maret 2025, diprediksi akan ada potensi cuaca buruk dan gelombang tinggi yang perlu diwaspadai oleh para penumpang.
Jenis-Jenis Cuaca Buruk yang Perlu Diwaspadai
Cuaca buruk mencakup berbagai fenomena yang berpotensi membahayakan, seperti:
- Hujan Lebat: Dapat menyebabkan banjir, tanah longsor, dan kerusakan infrastruktur.
- Angin Kencang: Berpotensi menumbangkan pohon, merusak bangunan, dan mengganggu transportasi.
- Gelombang Tinggi: Berbahaya bagi aktivitas pelayaran dan masyarakat di pesisir.
- Badai Petir: Dapat mengakibatkan sambaran petir, banjir bandang, dan angin puting beliung.
- Cuaca Ekstrem: Suhu yang sangat panas atau dingin, kekeringan berkepanjangan, dan salju lebat yang tidak biasa.
Advertisement
Dampak Cuaca Buruk terhadap Transportasi Laut
Dampak dari cuaca buruk tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga dapat mempengaruhi sektor transportasi secara keseluruhan. Beberapa dampak yang mungkin terjadi meliputi:
- Kerusakan Properti: Kerusakan pada kapal, pelabuhan, dan infrastruktur transportasi lainnya.
- Korban Jiwa: Kematian dan cedera akibat kecelakaan yang disebabkan oleh cuaca buruk.
- Gangguan Sosial: Terhambatnya transportasi dan komunikasi, serta pasokan energi yang terganggu.
- Kerugian Ekonomi: Kerugian bagi sektor pertanian, bisnis, dan pariwisata.
Persiapan Sebelum Berlayar di Tengah Cuaca Buruk
Untuk meminimalkan risiko saat berlayar, ada beberapa tips yang dapat diikuti:
- Pantau Prakiraan Cuaca: Selalu ikuti informasi cuaca dari sumber terpercaya seperti BMKG.
- Siapkan Perlindungan Ekstra: Bawa payung, jas hujan, dan perlengkapan lainnya yang diperlukan.
- Siapkan Kebutuhan Darurat: Simpan persediaan makanan dan air minum, serta dokumen penting.
- Perhatikan Kondisi Tubuh: Jaga kesehatan dan hidrasi, terutama saat cuaca ekstrem.
- Ikuti Arahan Keselamatan: Patuhi instruksi dari pihak berwenang dan petugas terkait.
Heru menjelaskan bahwa ASDP selalu menunggu keputusan dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) terkait izin pemberangkatan kapal. "Kalau memang masih bisa mungkin untuk berjalan, KSOP akan keluarkan surat izin untuk berjalan, untuk kapal. Tapi, kalau memang cuacanya sangat buruk sekali, untuk keselamatan, tidak akan diberangkatkan," katanya.
Advertisement
Persiapan ASDP untuk Angkutan Lebaran 2025
Menjelang angkutan Lebaran 2025, ASDP mencatat sembilan lintasan utama yang akan dipantau secara nasional. Beberapa di antaranya adalah Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, dan Jangkar-Lembar. ASDP juga menyiapkan layanan di pelabuhan perbantuan untuk mengurangi kepadatan di lintasan utama.
Dengan perkiraan jumlah penumpang mencapai 4,56 juta orang dan total kendaraan sebanyak 1,13 juta unit, ASDP memastikan kesiapan operasional dengan total 68 unit dermaga yang siap digunakan. Selain itu, sebanyak 203 unit kapal juga telah disiapkan untuk melayani penumpang selama periode libur Lebaran.
ASDP menerapkan kebijakan tarif satu harga pada layanan penyeberangan ekspres untuk meringankan beban masyarakat. Kebijakan ini berlaku di Pelabuhan Merak mulai Rabu (26/3/2025) hingga Minggu (30/3/2025), dengan diskon tarif senilai 36 persen dari tarif kapal ekspres.
Dengan langkah-langkah ini, ASDP berharap dapat memberikan pelayanan terbaik kepada para penumpang, meskipun dalam kondisi cuaca yang tidak menentu.
Infografis
Advertisement
