Wamenag Tegaskan Tolak Aksi Paksa Minta THR Saat Lebaran

Terkait adanya pihak yang meminta dengan cara memaksa, Romo Syafii dengan tegas menolak. Dia mengatakan semacam itu menurutnya tidak baik.

oleh Lizsa Egeham Diperbarui 28 Mar 2025, 13:07 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2025, 13:07 WIB
Wamenag Romo HR Muhammad Syafi'i saat hadiri program Cek Kesehatan Gratis yang dimulai Senin (10/2/2025) di Puskesmas Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Wamenag Romo HR Muhammad Syafi'i saat hadiri program Cek Kesehatan Gratis yang dimulai Senin (10/2/2025) di Puskesmas Pasar Minggu, Jakarta Selatan. (Liputan6.com/Elza Puti Pramata)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi'i mendukung tradisi saling memberi di momen Idulfitri. Menurut diaz, tradisi saling memberi sudah membudaya sejak zaman dahulu.

"Yang saya maksud sebagai budaya kita itu saling memberi, terlebih di Hari Idulfitri. Sejak dulu, kita diajarkan untuk peduli," kata Romo Syafii dikutip dari siaran persnya, Jumat (28/3/2025).

Dia mengatakan budaya tersebut sekaligus mendidik anak untuk peduli dan mau berbagi ke sesama. Kendati begitu, Romo Syafii tegas menolak aksi paksa minta THR (tunjangan hari raya) yang dilakukan pihak manapun.

"Sebagai contoh, setiap lebaran, saya siapkan uang khusus untuk diberikan kepada cucu, anak-anak sekitar rumah, dan tetangga yang membutuhkan. Ini juga dilakukan sekaligus mendidik anak untuk peduli dan mau berbagi," ujarnya.

Dia menyampaikan budaya memberi merupakan suatu hal positif. Romo Syafii juga menuturkan puasa juga melatih umat Islam untuk peduli sehingga lahir pribadi-pribadi yang dermawan.

"Kedermawanan penting agar harta tidak hanya bergulir di kalangan orang-orang kaya saja. Ada pemerataan," tutur Romo Syafii.

 

Bukan Budaya

Terkait adanya pihak yang meminta dengan cara memaksa, Romo Syafii dengan tegas menolak. Dia mengatakan semacam itu menurutnya tidak baik.

"Meminta apalagi dengan memaksa, itu jelas bukan budaya kita. Agama tidak mengajarkan hal itu. Karenanya, tidak seharusnya dilakukan. Kita tolak itu," tegas dia.

"Agama mengajarkan untuk memberi, bukan meminta. Tangan di atas jauh lebih baik dari tangan di bawah," sambung Romo Syafii.

 

Fenomena

Sebelumnya, Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi'i menilai fenomena ormas meminta tunjangan hari raya (THR) ke para pengusaha adalah budaya saat lebaran di Indonesia sejak lama. Menurut Syafi'i, hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan.

"Saya kira itu fenomena budaya lebaran di Indonesia sejak dahulu kala, tidak perlu kita persoalkan," ujar Wamenag Syafi'i dikutip Selasa (25/3/2025).

Syafi'i mengatakan terkadang ormas-ormas memang mendapatkan THR dan juga tidak. Jika pun dapat, ada jumlah THR-nya yang juga lebih maupun kurang.

"Ya, mungkin ada yang lebih, ada yang kurang dan sebagainya. Ya, kadang-kadang dapat, kadang-kadang enggak," kata politikus Partai Gerindra ini.

infografis journal
infografis Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya