Wawancara dengan 7 Jurnalis, Bukti Prabowo Pro Keterbukaan Informasi

Wawancara ini menegaskan dan ingin menyampaikan pesan kepada publik bahwa Prabowo tidak anti atau tidak alergi dengan kritik.

oleh Tim News Diperbarui 08 Apr 2025, 15:18 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2025, 09:00 WIB
Presiden Prabowo Subianto mengundang tujuh jurnalis senior untuk wawancara dengan pertanyaan spontan apa pun di perpustakaan pribadinya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (6/4/2025). (Foto: Media Gerindra)
Presiden Prabowo Subianto mengundang tujuh jurnalis senior untuk wawancara dengan pertanyaan spontan apa pun di perpustakaan pribadinya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (6/4/2025). (Foto: Media Gerindra)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menilai wawancara khusus Presiden RI Prabowo Subianto dengan tujuh jurnalis senior sekaligus pemimpin redaksi lintas media adalah bukti presiden pro keterbukaan informasi.

Ia mengatakan hal ini patut diapresiasi karena mungkin pertama kalinya dalam sejarah Indonesia ada presiden yang berani berhadapan sendirian dengan tujuh pemimpin redaksi secara on the record dengan pertanyaan spontan.

“Wawancara berdurasi empat jam ini membahas sejumlah topik yang banyak menjadi perhatian publik, dan ini baru terjadi pertama kali dalam sejarah perjalanan Presiden Republik Indonesia. Bagi saya, yang dilakukan Presiden Prabowo ini merupakan hal yang sangat positif,” kata Iwan kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/4).

“Presiden menjawab semua pertanyaan sulit yang diberikan dengan jelas dan tepat. Penguasaan beliau atas berbagai persoalan bangsa luar biasa,” lanjutnya.

Ia mengatakan sebelum-sebelumnya memang sering ada pertemuan dengan pemimpin redaksi membahas berbagai hal, tapi tidak pernah dibuat tanpa sensor on the record.

“Ini adalah bukti Presiden Prabowo memang pro keterbukaan informasi dan menguasai materi,” tukasnya.

Iwan mengatakan penilaian 6 dari 10 atas kinerja pemerintah oleh Presiden dalam wawancara ini sendiri sangat fair. Ini artinya Presiden punya kesadaran masih banyak yang harus diperbaiki dari Pemerintahan yang ia pimpin, namun juga banyak keberhasilan yang sudah dicapai dalam waktu 150 hari.

 

Tidak Alergi Kritik

Yang pertama, wawancara ini menegaskan dan ingin menyampaikan pesan kepada publik bahwa Prabowo tidak anti atau tidak alergi dengan kritik.

“Kalau kita perhatikan, pertanyaan bahkan kritikan para jurnalis tersebut sangat tajam menusuk dan pedas,” ujarnya.

Kedua, dari wawancana Prabowo dengan para jurnalis senior tersebut menunjukkan bagaimana kualitas dan kapasitas Presiden Republik Indonesia yang bisa dikatakan secara intelektual dan emosional sangat mumpuni.

Yang ketiga, menggambarkan bahwa semua kebijakan dan program yang dikeluarkan Prabowo sudah melalui kajian intelektual yang mumpuni, dari pemikiran yang mendalam dan visi yang jelas. Meski demikian, perangkat komunikasi presiden belum berhasil mengkomunikasikan semua itu kepada publik.

“Sehingga persepsi dan kesan publik terhadap presiden dan programnya tidak holistik,” ujarnya.

Infografis Prabowo Naikkan Gaji Guru ASN dan Non-ASN Mulai 2025
Infografis Prabowo Naikkan Gaji Guru ASN dan Non-ASN Mulai 2025. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya