Ahok: Kami Ingin Kenaikan Tarif Angkutan Tak Lebih dari 10%

Ahok minta perusahaan otobus memperbaharui angkutan sehingga bisa terintegrasi dengan Transjakarta.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 25 Jun 2013, 16:56 WIB
Diterbitkan 25 Jun 2013, 16:56 WIB
terminal-angkutan-130625-b.jpg
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berharap kenaikan tarif angkutan umum di Ibukota tidak terlalu tinggi dan memberatkan warga. Sebab, selama ini pemerintah telah memberikan subsidi untuk angkutan.

"Sebetulnya kami sudah subsidi. Jadi yang penting kami ingin (kenaikan tarif) tidak lebih dari 10 persen," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Selasa (25/6/2013).

Ahok menambahkan, jumlah angkutan yang layak saat ini sangat kurang. Dia meminta perusahaan otobus memperbaharui angkutannya. Sehingga bisa diintegrasikan dengan bus transjakarta. "Kami hanya minta pemain-pemain mobil, Anda perbaharui mobil Anda," ujarnya.

Apabila angkutan umum seperti Kopaja, metro mini, dan angkot, bisa terintegrasi dengan transjakarta, maka para penumpang hanya perlu membayar satu kali saja. Artinya, warga hanya membayar saat yang naik Kopaja, tak perlu lagi membayar jika kemudian melanjutkan perjalanannya dengan transjakarta.

"Kami kan subsidi. Kami tidak naikkan tarif transjakarta. Kalaupun kami naikkan jadi Rp 5.000 hingga Rp 6.000, kami akan keluarkan tiket bulanan yang murah. Yang kira-kira harganya juga seperti itu," jelas Ahok. (Eks/Sss)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya