Mesir Berdarah, Marzuki Imbau Negara OKI Segera Berkumpul

Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan prihatin terhadap pembantaian warga sipil di Mesir.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Agu 2013, 14:41 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2013, 14:41 WIB
mesir-membara-130815b.jpg
Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan prihatin terhadap pembantaian warga sipil di Mesir. Menurutnya, Indonesia sebagai salah satu anggota Organisasi Konferensi Islam, atau organisasi negara-negara Islam, wajib segera mewacanakan pertemuan guna menyelesaikan masalah itu.

Sebab, menurut Marzuki, kejadian di Mesir sangat miris. Hak-hak masyarakat HAM itu tidak dilindungi, dan hak sipil tak dihargai. Meski sebagai negara demokrasi Mesir sudah berdemokrasi, pilpres langsung, tapi dalam kenyataannya suara masyarakat sipil tak dihargai, suara sipil dimatikan, HAM tidak diperhatikan. Pembantaian terjadi di mana-mana.

"Sesama negara OKI untuk berkumpul menyakan sikap bersama terhadap apa yang terjadi di Mesir, karena kalau kita lihat bom Bali itu cuma sekian, ini sudah banyak yang meninggal, dan ribuan yang luka," kata Marzuki di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/8/2013).

Pertemuan itu, kata Marzuki, agar negara-negara Islam, yang berasas demokrasi, juga ikut bersuara dan berbuat, agar pembantaian ini tidak terjadi lagi. "Kalau dibiarkan terus, ini sama dengan pembunuhan massal," ujar Marzuki.

"Saya, sebagai bagian dari Parlemen OKI, gelar sidang darurat terkait ini," tegas Marzuki.

Selain itu, bila kejadian di Mesir telah dianggap berbahaya, menurut Marzuki, Dubes Indonesia untuk Mesir sudah harus melaporkan, karena ini belum tersebar masif seperti di Suriah. Menurut dia, kalau sudah terjadi pertentangan secara masif berhadap-hadapan di seluruh wilayah, tentu Indonesia harus segara mengevakuasi warga Indonesia di Mesir.

"Saya kira komunikasi perlu diutamakan, otoritas kita melalui Dubes di dua negara, saya rasa akan menjadi perimbangan," tukas Marzuki. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya