Ayu, seekor bayi harimau yang juga memakan daging yang terkontaminasi racun striknin bersama dua ekor singa Afrika (Panthera leo), Gebo dan Sonia serta harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae), Peter, di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi berhasil diselamatkan. Kondisi kesehatanya kini berangsur pulih.
"Sekarang kondisinya sudah membaik. Sudah melewati masa kritisnya. Karena ada dokter yang menangani khusus. Kesehatanya berangsur membaik, sudah bisa berjalan dan makan sekarang," ujar Pelaksana Harian Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Nurazman saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Selasa (27/8/2013).  Â
Sebelumnya, bayi harimau ini nyaris mati akibat memakan daging yang terkontaminasi racun striknin bersama dua ekor singa Afrika (Panthera leo), Gebo dan Sonia serta harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Peter, di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi pada 17 Agustus lalu.
Kasus harimau mati akibat diracun bukan yang pertama terjadi di kebun binatang ini. Pada tahun 2009, seekor harimau Sumatera bernama Sheila mati diracun dan dijual kulitnya oleh sekelompok orang. Hingga saat ini pihak BKSDA yang bekerja sama dengan kepolisian belum berhasil menangkap para pelakunya. (Rmn/Sss)
"Sekarang kondisinya sudah membaik. Sudah melewati masa kritisnya. Karena ada dokter yang menangani khusus. Kesehatanya berangsur membaik, sudah bisa berjalan dan makan sekarang," ujar Pelaksana Harian Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, Nurazman saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Selasa (27/8/2013).  Â
Sebelumnya, bayi harimau ini nyaris mati akibat memakan daging yang terkontaminasi racun striknin bersama dua ekor singa Afrika (Panthera leo), Gebo dan Sonia serta harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Peter, di Kebun Binatang Taman Rimba Jambi pada 17 Agustus lalu.
Kasus harimau mati akibat diracun bukan yang pertama terjadi di kebun binatang ini. Pada tahun 2009, seekor harimau Sumatera bernama Sheila mati diracun dan dijual kulitnya oleh sekelompok orang. Hingga saat ini pihak BKSDA yang bekerja sama dengan kepolisian belum berhasil menangkap para pelakunya. (Rmn/Sss)