Setelah merelokasi pedagang kaki lima (PKL) Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, kini Pemprov DKI beralih ke PKL Pasar Minggu Jakarta Selatan. Para pedagang itu akan menempati Lokasi Binaan (Lokbin) dengan sistem pengundian.
Namun, ternyata PKL di lokbin Pasar Minggu menganggap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo lebih memperhatikan PKL Pasar Tanah Abang. Alasannya, gubernur yang karib disapa Jokowi itu bahkan memperbaiki dan menambah berbagai fasilitas di gedung Blok G. Sedangkan kondisi Lokbin di Pasar Minggu dinilai PKL kurang layak karena posisinya dekat dengan tempat pembuangan sampah.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sikap cemburu dan iri PKL tersebut bisa membuat Pemprov DKI kerepotan. "Makanya iri-irian semua. Repot kita ini," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (4/9/2013).
Sebab, kata Ahok, sebelumnya warga waduk Pluit yang menghuni rusun Pinus Elok juga merasa iri dengan fasilitas di unit yang disediakan Pemprov DKI, untuk warga waduk Ria Rio yang direlokasi.
Padahal menurutnya, fasilitas yang diberikan di setiap rusun sama saja. Begitu juga dengan pembenahan PKL, baik di Pasar Minggu maupun Pasar Tanah Abang.
Pria berkacamata itu mengatakan, masyarakat pada umumnya memiliki pola pikir seperti itu, yang selalu merasa kurang apabila melihat orang lain memiliki kelebihan, sehingga terkesan tidak pernah puas. "Selalu melihat rumput tetangga lebih hijau," tukas Ahok. (Ali/Ism)
Namun, ternyata PKL di lokbin Pasar Minggu menganggap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo lebih memperhatikan PKL Pasar Tanah Abang. Alasannya, gubernur yang karib disapa Jokowi itu bahkan memperbaiki dan menambah berbagai fasilitas di gedung Blok G. Sedangkan kondisi Lokbin di Pasar Minggu dinilai PKL kurang layak karena posisinya dekat dengan tempat pembuangan sampah.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sikap cemburu dan iri PKL tersebut bisa membuat Pemprov DKI kerepotan. "Makanya iri-irian semua. Repot kita ini," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (4/9/2013).
Sebab, kata Ahok, sebelumnya warga waduk Pluit yang menghuni rusun Pinus Elok juga merasa iri dengan fasilitas di unit yang disediakan Pemprov DKI, untuk warga waduk Ria Rio yang direlokasi.
Padahal menurutnya, fasilitas yang diberikan di setiap rusun sama saja. Begitu juga dengan pembenahan PKL, baik di Pasar Minggu maupun Pasar Tanah Abang.
Pria berkacamata itu mengatakan, masyarakat pada umumnya memiliki pola pikir seperti itu, yang selalu merasa kurang apabila melihat orang lain memiliki kelebihan, sehingga terkesan tidak pernah puas. "Selalu melihat rumput tetangga lebih hijau," tukas Ahok. (Ali/Ism)