BNN Beri Penyuluhan di Kampung Ambon, Warga Keluhkan Fasilitas

BNN kembali memberi penyuluhan di Komplek Permata, Kampung Ambon, Kedaung Kali Angke,Jakarta Barat. Tapi warga mengeluh minimnya fasilitas.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 10 Sep 2013, 15:38 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2013, 15:38 WIB
bnn-130708-b.jpg

Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali mendatangi kawasan yang terkenal sebagai sarang narkoba di daerah Kompleks Permata, Kampung Ambon, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat. Namun bukan menggerebek pengedar ataupun bandar narkoba, memberikan penyuluhan dan materi pencegahan narkoba bagi anak-anak muda di kawasan itu.

Pada 13 Mei 2013 lalu, BNN juga pernah memberikan materi pengembangan wirausaha dan pelatihan perbaikan telepon selular bagi anak-anak muda di kawasan ini. Kali ini, BNN memberikan penyuluhan dan pengembangan usaha salon kepada warga.

Direktur Daya Alternatif BNN Rospen Sitinjak mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka pencegahan narkoba, khususnya di lingkungan Kampung Ambon.

"Kami akan terus mengupayakan pemberdayaan sebagai upaya menciptakan keterampilan di daerah rawan narkoba, termasuk di Kampung Ambon," kata Rospen Sitinjak di lokasi, Selasa (10/9/2013).

Rospen berharap, pemberdayaan ini dapat membentuk mindset warga dan beralih profesi dari pekerjaan ilegal menjadi legal. Dengan begitu, bisa diatasi peredaran narkoba sedini mungkin.

Lebih lanjut, Rospen mengaku, meski sudah beberapa kali mengadakan penyuluhan dan materi usaha kepada warga Kampung Ambon, tapi masih banyak warga Kampung Ambon yang masih mengeluh minimnya fasilitas yang diberikan BNN.

Kendati, Rospen berjanji akan terus berupaya memfasilitasi semua kebutuhan yang dibutuhkan warga dalam mengelola salon yang diberikan.

Yohanna (55) salah satunya. Menurutnya, penyuluhan materi usaha bagi warga Kampung Ambon sudah bagus, tetapi dirinya mengeluhkan minimnya fasilitas yang diberikan BNN untuk menjalankan usaha salon.

"Ada manfaatnya juga, tapi kita warga di sini masih terbentur fasilitas. Kita sih maunya dibikinin fasilitas atau konter salon," ucap Yohana di tempat yang sama.

Yohana juga menuturkan kurangnya fasilitas itu pernah juga dirasakan pada tahun lalu, ketika BNN memberikan keterampilan rias wajah. Tetapi lantaran minimnya fasilitas, keterampilan itu dirasa kurang bermanfaat.

"Dulu kan juga pernah ada pelatihan make-up paling itu kepakainya kalau ada acara karnaval kayak 17 Agustusan. Sementara untuk alat-alat salon itu mahal, jadi percuma kalau diberi keterampilan saja tanpa fasilitas," keluh Yohana. (Rmn/Mut)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya