Histeris Buka Peti Mati, Putri Bripka Sukardi: "Ayah, Bangun!"

Bripka Sukardi yang ditembak di depan Gedung KPK semalam meninggalkan seorang istri dan 3 anak.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Sep 2013, 10:33 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2013, 10:33 WIB
anak-korban-histeris-130911-b.jpg
Ini adalah kesempatan terakhir bagi Devi Novita Sari untuk menatap wajah ayahnya, Bripka Sukardi, secara langsung meski dalam kondisi tak bernyawa. Gadis 17 tahun itu menangis histeris saat membuka peti mati ayahnya, yang diselubungi Merah Putih.

"Ayah bangun, bangun jangan tinggalin," ucapnya, berurai air mata di Aula Sanggita Asram Polri Cipinang, tempat jenazah sang ayah disemayamkan, Rabu (11/9/2013).

Devi, nama akrabnya, terus menangis. Upaya pihak keluarga dan teman-temannya untuk menenangkannya tak berhasil. Ia terus menangis histeris. "Nggak mau, ayah bangun!" teriaknya.

Pun ketika ibunya berupaya menenangkannya. Devi tetap kukuh sambil memegangi peti mati ayahnya. "Pokoknya nggak mau," seru anak kedua Bripka Sukardi itu.

Bripka Sukardi tewas ditembak dalam tugas saat mengendarai motor Honda Supra B 6671 TXL yang tengah mengawal iring-iringan 6 tronton.

Ia ditembak pelaku tak dikenal saat melintas di di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa 10 September, sekitar pukul 22.15 WIB.

Sukardi meninggalkan seorang istri, Tirta Sari (45), dan tiga anak, yaitu Dita Kardina Putri (19), Devi Novita Sari (17), dan Muhammad Adi Wibowo (8).

Kepergian Bripka Sukardi menambah daftar panjang teror yang menargetkan anggota polisi. Sebelumnya, Aiptu Dwiyatna tewas ditembak orang tak dikenal 7 Agustus 2013 lalu di Ciputat, Tangerang Selatan. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya