5 Fakta Terkait WNI Pekerja Migran Indonesia Jadi Korban Penembakan Polisi Malaysia

Warga Negara Indonesia (WNI) yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi korban penembakan di perairan Tanjung Rhu, Malaysia.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 31 Jan 2025, 19:45 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2025, 19:45 WIB
Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini, Warga Negara Indonesia (WNI) yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi korban penembakan di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Satu orang dilaporkan tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka.

"Insiden tersebut terjadi pada Jumat 24 Januari 2025 pukul 03.00 dini hari waktu Malaysia, dan mengakibatkan lima orang WNI menjadi korban, di mana satu di antaranya dikabarkan meninggal dunia," ujar Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI) Christina Aryani dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip Minggu 26 Januari 2025.

Kemudian, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha pun mengungkapkan identitas pekerja migran Indonesia (PMI) yang tewas ditembak di Malaysia.

Judha menyebut korban penembakan berinisial B dan berasal dari Provinsi Riau. Dia mengatakan jenazah akan dipulangkan setelah menjalani proses autopsi.

"KBRI Kuala Lumpur telah mendapat informasi dari PDRM bahwa WNI yang meninggal dengan inisial B, asal Provinsi Riau, dapat dipulangkan setelah selesai menjalani proses autopsi," kata Judha dalam keterangan resmi, Selasa 28 Januari 2025.

"KBRI akan melakukan seluruh prosedur pemulasaran jenazah, serta memfasilitasi pemulangan ke daerah asal," sambung dia.

Sementara, untuk empat korban lainnya sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan dalam kondisi stabil.

"Sedangkan untuk 4 WNI luka, KBRI mendapatkan informasi bahwa mereka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan saat ini kondisi mereka stabil," ucap Judha.

Kemenlu RI juga telah memulangkan jenazah warga negara Indonesia (WNI) Alm. Basri, korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).

Menurut pernyataan resmi Kemenlu RI, Kamis 30 Januari 2025, jenazah tiba di rumah duka di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, pada Rabu 29 Januari 2025. Alm Basri diterbangkan dari Kuala Lumpur ke Pekanbaru dengan penerbangan AK429, dan tiba di Bandara Syarif Kasim II pada pukul 15.35 WIB.

Berikut sederet fakta terkait WNI yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi korban penembakan polisi Malaysia dihimpun Tim News Liputan6.com:

 

1. WNI Ditembak di Perairan Tanjung Rhu Malaysia, Satu Orang Tewas dan Empat Terluka

Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)... Selengkapnya

Warga Negara Indonesia (WNI) yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) menjadi korban penembakan di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Satu orang dilaporkan tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka.

"Insiden tersebut terjadi pada Jumat 24 Januari 2025 pukul 03.00 dini hari waktu Malaysia, dan mengakibatkan lima orang WNI menjadi korban, di mana satu di antaranya dikabarkan meninggal dunia," ujar Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI) Christina Aryani dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip Minggu 26 Januari 2025.

Terkait hal ini, Christina mengecam keras tindakan atau penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh otoritas Maritim Malaysia yaitu Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) terhadap kelima PMI yang menyebabkan satu korban jiwa, dan luka-luka.

"KemenP2MI mendesak pemerintah Malaysia untuk segera mengusut peristiwa ini dan mengambil tindakan tegas terhadap petugas patroli APMM apabila terbukti melakukan tindakan yang melibatkan penggunaan kekuatan berlebihan atau excessive use of force," ujar Wamen Christina Aryani.

 

2. Identitas WNI yang Tewas Ditembak di Malaysia

Ilustrasi penembakan.
Ilustrasi penembakan.... Selengkapnya

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengungkapkan identitas pekerja migran Indonesia (PMI) yang tewas ditembak di Malaysia.

Judha menyebut korban berinisial B dan berasal dari Provinsi Riau. Dia mengatakan jenazah akan dipulangkan setelah menjalani proses autopsi.

"KBRI Kuala Lumpur telah mendapat informasi dari PDRM bahwa WNI yang meninggal dengan inisial B, asal Provinsi Riau, dapat dipulangkan setelah selesai menjalani proses autopsi," kata Judha dalam keterangan resmi, Selasa 28 Januari 2025.

"KBRI akan melakukan seluruh prosedur pemulasaran jenazah, serta memfasilitasi pemulangan ke daerah asal," sambung dia.

Sementara itu, untuk empat korban lainnya sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan dalam kondisi stabil.

"Sedangkan untuk 4 WNI luka, KBRI mendapatkan informasi bahwa mereka telah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan saat ini kondisi mereka stabil," ujar Judha.

Lebih lanjut, Judha mengatakan, KBRI Kuala Lumpur sudah mendapat akses untuk bertemu dengan para korban pada Rabu 29 Januari 2025.

"KBRI telah mendapatkan akses kekonsuleran untuk menemui mereka pada hari Rabu 29 Januari 2025," ucap Judha.

KBRI Kuala Lumpur segera mengambil langkah untuk memastikan perlindungan bagi para WNI yang terdampak dan mengirimkan nota diplomatik kepada pihak Malaysia untuk mendorong dilakukannya penyelidikan menyeluruh, termasuk menyoroti kemungkinan adanya penggunaan kekuatan berlebihan.

"Kementerian Luar Negeri dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memantau perkembangan kasus ini serta memberikan pendampingan kekonsuleran dan hukum, guna memastikan terpenuhinya hak hak WNI dalam sistem hukum di Malaysia," kata KBRI Kuala Lumpur.

 

3. Kemlu RI Pulangkan Jenazah WNI, Korban Penembakan Lain Masih Dipantau

Ilustrasi Penembak.
Ilustrasi Penembak. (Rudy and Peter Skitterians/Pixabay)... Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah memulangkan jenazah warga negara Indonesia (WNI) Alm Basri, korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM).

Menurut pernyataan resmi Kemlu RI, Kamis 30 Januari 2025, jenazah tiba di rumah duka di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, pada Rabu 29 Januari 2025.

Alm Basri diterbangkan dari Kuala Lumpur ke Pekanbaru dengan penerbangan AK429, dan tiba di Bandara Syarif Kasim II pada pukul 15.35 WIB.

Dari bandara, jenazah dibawa melalui jalur darat menuju Pelabuhan Dumai, sebelum akhirnya menyeberang ke Pulau Rupat menggunakan ferry. Proses pengantaran jenazah turut difasilitasi oleh perwakilan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI).

Setibanya di rumah duka, jenazah langsung diserahterimakan secara resmi oleh Kemlu kepada pihak keluarga dan dimakamkan di hari yang sama.

Selain mengawal pemulangan jenazah, perwakilan Kemlu RI juga menemui keluarga MZ, salah satu korban lain yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Serdang, Malaysia. Pihak keluarga menerima penjelasan terkait kondisi MZ dan langkah penanganan medis yang sedang dilakukan.

Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur terus memantau perkembangan kondisi empat WNI lainnya yang saat ini masih dalam proses perawatan di Malaysia.

Pemerintah berkomitmen untuk memastikan hak-hak para korban terpenuhi dan menangani kasus ini dengan serius.

 

4. Jenazah Basri WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia Tiba di Riau

Ilustrasi Tembakan
Ilustrasi Tembakan (Steve Buissinne/Pixabay).... Selengkapnya

Korban tewas penembakan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) atas nama Basri akhirnya tiba di Terminal Cargo Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Provinsi Riau, Rabu sekitar pukul 16.00 WIB, untuk kemudian dibawa ke kampung halaman di Pulau Rupat Bengkalis.

Azrai, sepupu korban mengatakan, pihak keluarga telah menerima dengan lapang dada kematian Basri. Korban akan dimakamkan pada hari ini juga.

"Pemakaman tetap akan kami selenggarakan hari ini, jenazah akan dibawa ke Jalan Nelayan, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis," katanya.

Azrai menuturkan bahwa pihak keluarga awalnya mendapatkan kabar penembakan ini pada hari Jumat 24 Januari 2025. Bahkan, keluarga korban ternyata tak mengetahui Basri kerja di Malaysia.

"Kami tak mengetahui lagi ke mana dia mencari kerja, bahkan komunikasi tidak ada. Anaknya juga tidak mengetahui," tambah Azrai.

 

5. WNI Korban Penembakan Aparat Malaysia Bantah Menyerang Duluan

Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)... Selengkapnya

Warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan korban selamat dari penembakan oleh personel Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), membantah pihaknya menyerang duluan hingga terjadinya insiden yang menyebabkan satu orang tewas di perairan Malaysia.

"Dalam rilis yang disampaikan oleh Polisi Malaysia dikatakan ada penyerangan yang dilakukan oleh warga kita, namun korban yang selamat membantah penyerangan tersebut," kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Judha Nugraha saat ikut menyambut kedatangan jenazah korban tewas ditembak personel APMM yakni Basri, di Pekanbaru, Riau, Rabu 29 Januari 2025, seperti dilansir Antara.

Oleh karena itu, Kementerian Luar Negeri akan terus melakukan proses penyelidikan lebih lanjut dan menyeluruh. Hal ini untuk mengetahui apakah penggunaan kekerasan dan kekuatan hingga mematikan ini sudah sesuai prosedur, atau kah ada penggunaan kekuatan yang berlebihan.

"Keadaan dua korban lainnya sudah stabil, sedangkan dua lainnya masih kritis," ucap Judha.

Infografis Deretan Penembakan Presiden dan Mantan Presiden AS, Abraham Lincoln hingga Donald Trump. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Deretan Penembakan Presiden dan Mantan Presiden AS, Abraham Lincoln hingga Donald Trump. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya