Polisi Ditembak di Depan KPK, Jokowi: Jakarta Masih Aman

Jokowi menyerahkan seluruh masalah keamanan ke aparat kepolisan yang memiliki kewenangan tersebut.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 11 Sep 2013, 11:21 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2013, 11:21 WIB
jokowi-tanah-abang-nunjukt-130909b.jpg
Seorang petugas polisi Bripka Sukardi meregang nyawa di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, pada Selasa 10 September malam. Anggota Provost Polairud itu ditembak 4 orang tak dikenal saat kondisi lalu lintas masih ramai.

Gubernur DKI Jakarta Jokowi menyatakan kejadian itu tak lantas membuat pihaknya menambah pengamanan di wilayahnya. Termasuk pengamanan bagi pria bernama asli Joko Widodo itu.

"Sudah diurus sama Densus dan aparat. Nggak ada (ekstra pengamanan). Saya biasa aja," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Rabu (11/9/2013).

Jokowi menyerahkan seluruh masalah keamanan ke aparat kepolisan yang memiliki kewenangan tersebut. Bahkan menurut dia masyarakat tidak perlu merasa khawatir atau ketakutan. Jokowi yakin DKI Jakarta masih aman dan terkendali.

"Nggak. Biasa saja. Urusan aparat lah. Masih amanlah Jakarta. Masih aman. Kalau ada 2-3 peristiwa kan itu yang diselesaikan," kata mantan walikota Surakarta itu.

Bripka Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal saat melintas di depan Gedung KPK dengan Honda Supra B 6671 TXL-nya. Saat itu, dia sedang mengawal iring-iringan 6 truk tronton. Hasil otopsi menyebutkan Bripka Sukardi ditembak di pundak, perut, dan bahu.

Sukardi meninggalkan seorang istri, Tirta Sari (45) serta 3 anak yaitu Dita Kardina Putri (19), Devi Novita Sari (17), dan Muhammad Adi Wibowo (8). (Ary/Ism)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya