Ikut Konvensi Demokrat, Anies Disarankan Mundur Jadi Rektor

Pengamat politik Zuhairi Misrawi menilai, status rektor yang masih melekat pada Anies dianggap melanggar etika dunia pendidikan.

oleh Widji Ananta diperbarui 19 Sep 2013, 01:16 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2013, 01:16 WIB
anies-baswedan130307c.jpg
Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan menjadi salah satu peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Anies bahkan dianggap sebagai salah satu peserta konvensi yang diunggulkan. Namun, jabatan Rektor Universitas Paramadina yang saat ini disandangnya, menjadi cap buruk bagi dirinya karena dianggap melanggar etika.

Pengamat politik Zuhairi Misrawi menilai, status rektor yang masih melekat pada Anies dianggap melanggar etika dunia pendidikan. Ia pun mengusulkan, agar Anies terlebih dahulu mundur dari jabatannya sebagai rektor selama konvensi berlangsung.

"Ini jadi preseden buruk, dia menjabat rektor, dan gak ada sejarahnya rektor yang sedang menjabat ikut konvensi. Itu dua jabatan yang secara melanggar secara etika, dunia akademis masuk pencapresan, Anies idealnya berhenti kalau mau ikut konvensi," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Rabu, (18/9/2013) malam.

"Bagaimana Anies yang tidak terdaftar sebagai peserta konvensi tapi bisa ikut konvensi. Ini tidak baik, melanggar tradisi aturan demokrasi. Sebenarnya aturan konvensi hanya bisa diikuti oleh internal partai itu, bukan orang yang tiba-tiba datang," sambungnya.

Ia pun menganggap sikap Anies yang memilih ikut konvensi sebagai langkah inkonsistensi Anies. Pasalnya selama ini, Anies juga dikenal sebagai aktivis anti korupsi, namun keikutsertaan Anies dalam konvensi Partai Demokrat dipertanyakan.

"Ikutnya Anies dalam konvensi itu, terlihat seolah-olah Anies melupakan korupsi. Ia mestinya tahu ia berada dalam lingkaran partai yang pengurusnya banyak tersangkut kasus korupsi. Ketua nya terlibat, bendaharanya terlibat," ujarnya.

Ia pun mengibaratkan, keikutsertaan Anies dan tokoh lainnya di luar partai Demkorat dalam konvensi itu, seperti orang yang tengah mencari lowongan pekerjaan di Partai Demokrat.

"Ini kan tidak benar. Di negara asal berlakunya sistem konvensi di Amerika Serikat, konvensi hanya diikuti peserta dari internal partai. Kalau seperti ini partai seperti tempat cari pekerjaan. Kalau ia menang konvensi, dia masuk anggota, kalau tidak dia keluar," katanya. (Dji/Rmn).

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya