Polisi menemukan adanya cairan di sekitar kemaluan bayi 9 bulan berinisial A. Cairan itu diduga sperma pelaku kekerasan seksual.
"Ada cairan, tapi itu sperma atau bukan masih kita periksa," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Mulyadi Kaharni di Mapolrestro Jakarta Timur, Kamis (17/10/2013).
Cairan itu kemudian diperiksa di laboratorium Universitas Indonesia. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui adakah profil DNA yang muncul dari cairan itu. Jika ditemukan, profil DNA dicocokan dengan pihak-pihak yang telah diperiksa sebelumnya.
"Pemeriksaan biasanya satu minggu, tapi jika lebih cepat, kami bisa tetapkan tersangka lebih cepat juga," lanjutnya.
Selain pemeriksaan micro biologis melalui DNA, tes psikologis juga sudah dilakukan oleh tim dari Polda Metro Jaya. Serangkaian tes ini merupakan penguat data dari hasil visum yang sudah muncul sebelumnya.
"Berdasarkan tes psikologis, sudah ada yang mengarah ke pelaku. Tapi masih harus diperkuat dengan tes DNA," ujar Mulyadi.
Sejauh ini sudah ada 6 saksi dari orang terdekat dari korban. Mereka ialah bidan Rumah Sakit Bunda Aliyah, tetangga yang biasa dititipi korban, bidan yang membantu persalinan, dan orangtua korban.
"Selain itu, kita juga meminta keterangan ahli. Ada dari dokter rumah sakit Bunda Aliyah, RS Polri, dan tim Psikolog Polda Metro Jaya. Semua keterangan kita kembangkan untuk menentukan tersangka dalam kasus ini," tandas Mulyadi. (Mut)
"Ada cairan, tapi itu sperma atau bukan masih kita periksa," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Mulyadi Kaharni di Mapolrestro Jakarta Timur, Kamis (17/10/2013).
Cairan itu kemudian diperiksa di laboratorium Universitas Indonesia. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui adakah profil DNA yang muncul dari cairan itu. Jika ditemukan, profil DNA dicocokan dengan pihak-pihak yang telah diperiksa sebelumnya.
"Pemeriksaan biasanya satu minggu, tapi jika lebih cepat, kami bisa tetapkan tersangka lebih cepat juga," lanjutnya.
Selain pemeriksaan micro biologis melalui DNA, tes psikologis juga sudah dilakukan oleh tim dari Polda Metro Jaya. Serangkaian tes ini merupakan penguat data dari hasil visum yang sudah muncul sebelumnya.
"Berdasarkan tes psikologis, sudah ada yang mengarah ke pelaku. Tapi masih harus diperkuat dengan tes DNA," ujar Mulyadi.
Sejauh ini sudah ada 6 saksi dari orang terdekat dari korban. Mereka ialah bidan Rumah Sakit Bunda Aliyah, tetangga yang biasa dititipi korban, bidan yang membantu persalinan, dan orangtua korban.
"Selain itu, kita juga meminta keterangan ahli. Ada dari dokter rumah sakit Bunda Aliyah, RS Polri, dan tim Psikolog Polda Metro Jaya. Semua keterangan kita kembangkan untuk menentukan tersangka dalam kasus ini," tandas Mulyadi. (Mut)