Kewibawaan Mahkamah Konstitusi (MK) diprediksi akan terus menurun setelah tertangkapnya Akil Mochtar karena kasus suap. Kepercayaan masyarakat akan tetap berkurang meski kepemimpinan MK sudah berganti.
"Akibat pimpinan MK sebelumnya. Ya, memimpin MK dengn tidak benar. Ada korup. Maka, kepercayaan kan turun. Akibat kepercayaan turun, masyarakat itu mencurigai terus-menerus MK itu walaupun sudah diganti pimpinannya," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Senin (18/11/2013).
Dan akibatnya, kerusuhan terjadi saat MK membacakan putusan sengketa Pilkada Maluku pada Kamis 14 November yang lalu. Kala itu, sejumlah pengunjung sidang mengobrak-abrik isi ruang sidang. Mereka bahkan melemparkan mikrofon ke arah hakim MK.
Setelah kejadian itu, polisi menangkap 15 orang yang diduga sebagai pemicu terjadinya kerusuhan. Polisi kemudian menetapkan orang-orang tersebut sebagai tersangka. (Baca: 15 Perusuh MK Jadi Tersangka.)
Menurut pria yang karib disapa JK itu, tindakan anarkis pada sidang putusan sengketa Pilkada Maluku itu merupakan klaim dari masyarakat yang beranggapan keputusan MK tidak kredibel. "Kenapa anarkis, ya masyarakat mengganggap keputusan MK tidak kredibel. Ya itulah yang terjadi," ujar dia.
Untuk menghindari agar tidak terjadi tindakan anarkis oleh beberapa oknum tertentu di kemudian hari, JK berharap pengamanan di ruang sidang MK untuk ditingkatkan. "Kemudian juga tentu, pengamanannya harus diperbaiki," tandas JK. (Eks/Ism)
"Akibat pimpinan MK sebelumnya. Ya, memimpin MK dengn tidak benar. Ada korup. Maka, kepercayaan kan turun. Akibat kepercayaan turun, masyarakat itu mencurigai terus-menerus MK itu walaupun sudah diganti pimpinannya," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Senin (18/11/2013).
Dan akibatnya, kerusuhan terjadi saat MK membacakan putusan sengketa Pilkada Maluku pada Kamis 14 November yang lalu. Kala itu, sejumlah pengunjung sidang mengobrak-abrik isi ruang sidang. Mereka bahkan melemparkan mikrofon ke arah hakim MK.
Setelah kejadian itu, polisi menangkap 15 orang yang diduga sebagai pemicu terjadinya kerusuhan. Polisi kemudian menetapkan orang-orang tersebut sebagai tersangka. (Baca: 15 Perusuh MK Jadi Tersangka.)
Menurut pria yang karib disapa JK itu, tindakan anarkis pada sidang putusan sengketa Pilkada Maluku itu merupakan klaim dari masyarakat yang beranggapan keputusan MK tidak kredibel. "Kenapa anarkis, ya masyarakat mengganggap keputusan MK tidak kredibel. Ya itulah yang terjadi," ujar dia.
Untuk menghindari agar tidak terjadi tindakan anarkis oleh beberapa oknum tertentu di kemudian hari, JK berharap pengamanan di ruang sidang MK untuk ditingkatkan. "Kemudian juga tentu, pengamanannya harus diperbaiki," tandas JK. (Eks/Ism)