Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah kembali tidak muncul di acara resmi. Setelah kemarin batal melantik Walikota Tangerang, kini Ratu Atut tak muncul dalam rapat sidang paripurna DPRD Provinsi Banten.
Pantauan Liputan6.com, hingga rapat paripurna DPRD Provinsi Banten dimulai sekitar pukul 10.40 WIB, Kamis (19/12/2013), Ratu Atut tak juga terlihat. Hanya Wakil Gubernur Banten Rano Karno yang hadir seorang diri didampingi Sekda Muhadi.
Paripurna yang membahas 4 agenda, yang salah satunya terkait APBD Banten pun dimulai molor. Sedianya paripurna digelar pukul 10.00 WIB. Satu persatu anggota DPRD juga banyak yang telat hadir.
Sidang paripurna rencananya juga menetapkan masa reses pimpinan dan anggota DPRD provinsi Banten dan penutupan masa sidang ke-3 tahun sidang 2013. Total Anggota DPRD yang hadir mencapai 73 dari 85 orang. Itu pun banyak yang datang tidak tepat waktu.
Atut kembali tidak muncul ke hadapan publik setelah ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan suap Pilkada Lebak, Banten. Atut disangkakan turut serta memberi uang kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar. Atut juga terancam menjadi tersangka kasus pengadaan alat kesehatan di Banten.
Juru bicara Atut, Fitran Nur Ikhsan menilai jangan ada pemaksaan penetapan status Atut. Sementara adik ipar Atut yang juga Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmy Diany menyerahkan kasus ini kepada KPK. "Kami menghormati proses hukum," kata Airin di gedung KPK pagi ini. (Ism/Mut)
Pantauan Liputan6.com, hingga rapat paripurna DPRD Provinsi Banten dimulai sekitar pukul 10.40 WIB, Kamis (19/12/2013), Ratu Atut tak juga terlihat. Hanya Wakil Gubernur Banten Rano Karno yang hadir seorang diri didampingi Sekda Muhadi.
Paripurna yang membahas 4 agenda, yang salah satunya terkait APBD Banten pun dimulai molor. Sedianya paripurna digelar pukul 10.00 WIB. Satu persatu anggota DPRD juga banyak yang telat hadir.
Sidang paripurna rencananya juga menetapkan masa reses pimpinan dan anggota DPRD provinsi Banten dan penutupan masa sidang ke-3 tahun sidang 2013. Total Anggota DPRD yang hadir mencapai 73 dari 85 orang. Itu pun banyak yang datang tidak tepat waktu.
Atut kembali tidak muncul ke hadapan publik setelah ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan suap Pilkada Lebak, Banten. Atut disangkakan turut serta memberi uang kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar. Atut juga terancam menjadi tersangka kasus pengadaan alat kesehatan di Banten.
Juru bicara Atut, Fitran Nur Ikhsan menilai jangan ada pemaksaan penetapan status Atut. Sementara adik ipar Atut yang juga Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmy Diany menyerahkan kasus ini kepada KPK. "Kami menghormati proses hukum," kata Airin di gedung KPK pagi ini. (Ism/Mut)