Mitos Petaka <i>Rebo Wekasan</i> dan Tahun Baru 2014

Rebo Wekasan dimitoskan sebagai hari yang dipenuhi dengan petaka.

oleh Eko Huda Setyawan diperbarui 31 Des 2013, 18:49 WIB
Diterbitkan 31 Des 2013, 18:49 WIB
sambut-tahun-baru-131231b.jpg
Tahun baru 2014 jatuh pada hari Rabu terakhir di bulan Safar, yang disebut masyarakat Jawa sebagai Rebo Wekasan. Rebo Wekasan dimitoskan sebagai hari yang dipenuhi dengan petaka.

Dalam bahasa Jawa, Rebo berarti Rabu dan Wekasan adalah terakhir. Jadi, Rebo Wekasan adalah Rabu terakhir di bulan Safar.

Bahkan ada tradisi yang dilakukan sebagian orang Jawa pada Rabu Wekasan melakukan salawat nabi. Selain itu, di hari Rabu terakhir bulan Safar, akan diisi dengan doa-doa tolak bala. Lantas, dari mana mitos petaka Rebo Wekasan itu?

Dalam tulisan yang dimuat laman nu.or.id, Selasa (31/12/2013), Ketua Aswaja NU Center Jombang Yusuf Suharto menuliskan mitos itu berasal dari zaman jahiliyah di Arab. Bangsa Arab jahiliyah sering mengatakan bulan Safar yang merupakan bulan ke-2 pada kalender Islam itu sebagai bulan kesialan.

Dalam tulisan itu, Yusuf mengutip surat Alquran yang menceritakan hukuman untuk kaum Aad. Menurut tafsir Ma’alim al-Tanzil, hukuman untuk kaum Aad itu bertepatan dengan Rabu terakhir di bulan Safar.

"Penafsiran ini hanya menunjukkan bahwa kejadian itu bertepatan dengan Rabu pada Shafar dan tidak menunjukkan bahwa hari itu adalah kesialan yang terus-menerus," tulis Yusuf. (Eks/Ism)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya