Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Politik sekaligus Founder Perfekto untuk Indonesia, Amir Faisal mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir bisa menjadi jawaban atas kegamangan para capres potensial dalam memilih cawapres. Sebab, Erick dinilai sebagai kandidat yang memiliki modal paling lengkap untuk bertarung di Pilpres 2024.
Berdasarkan sejumlah survei, Erick Thohir adalah kandidat cawapres terkuat saat ini. Hasil survei terbaru Poltracking Indonesia, Erick Thohir mengantongi elektabilitas tertinggi sebagai cawapres yakni di angka 16,2 persen.
Advertisement
Baca Juga
Di samping itu, sebagai cawapres yang bukan berasal dari Pulau Jawa, Erick Thohir berpotensi menyerap dukungan dari masyarakat luar Jawa. Di mana 40 persen DPT Indonesia berada di luar Pulau Jawa.
"Ini akan memberikan sumbangsih yang cukup besar untuk peluang kemenangan," ungkap Amir seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (10/1/2023).
Ia kemudian menjelaskan, Erick Thohir bisa melengkapi pemimpin yang berasal dari Pulau Jawa. Seperti diketahui, saat ini terdapat dua kandidat capres potensial yang berasal dari Pulau Jawa yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Keduanya merupakan kandidat capres yang selalu berada di tiga besar bursa Pilpres 2024. Dengan dipasangkannya pemimpin dari Jawa, Erick Thohir dinilai bisa menghimpun dukungan dari luar Jawa.
Selain itu, kepemimpinan tokoh dari Jawa bersama Erick Thohir juga merepresentasi masyarakat Indonesia yang multietnis. Sebab Indonesia tidak hanya terdiri dari Pulau Jawa saja, tapi ada Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara, Bali, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.
"Erick Thohir mewakili pemimpin dari luar Pulau Jawa. Secara kepemimpinan ideal, sangat baik untuk Indonesia ke depan," kata Amir memungkasi.
Erick Bisa Jadi Penentu Kemenangan Ganjar atau Prabowo
Sebelumnya diberitakan, figur Menteri BUMN Erick Thohir sebagai wakil presiden bisa jadi penentu kemenangan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo atau Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, jika keduanya dihadapkan pada situasi head to head.
Hal tersebut terekam pada simulasi dua poros terbaru yang dilakukan oleh lembaga survei Poltracking Indonesia.
Pada simulasi dua poros yang pertama, Poltracking menduetkan Ganjar-Erick Thohir yang lahir dari koalisi PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, PAN dan PPP. Duet tersebut berhadapan dengan Prabowo-Anies Baswedan yang diusung Gerindra, PKB, Demokrat dan PKS.
“Dari simulasi dua nama capres cawapres, pasangan Ganjar-Erick Thohir unggul dengan elektabilitas 28,2 persen. Sementara Prabowo-Anies 24,9 persen,” terang Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda dalam acara Rilis Survei Nasional "Proyeksi Peta Koalisi Pilpres 2024" pada 31 Agustus 2022.
Sementara sebanyak 16,6 responden tidak mau menjawab atau masih merahasiakan jawabannya. Sedangkan sebanyak 30,3 persen belum menentukan pilihannya atau tidak menjawab.
Selanjutnya pada simulasi dua poros yang berikutnya, Poltracking menduetkan Prabowo-Erick Thohir dengan skema koalisi Gerindra, PKB, PKS dan Demokrat. Sementara lawannya, Anies-Ganjar diusung oleh PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, PAN dan PPP.
Advertisement