Liputan6.com, Jakarta - Figur Menteri BUMN Erick Thohir sebagai wakil presiden bisa jadi penentu kemenangan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo atau Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, jika keduanya dihadapkan pada situasi head to head.
Hal tersebut terekam pada simulasi dua poros terbaru yang dilakukan oleh lembaga survei Poltracking Indonesia.
Pada simulasi dua poros yang pertama, Poltracking menduetkan Ganjar-Erick Thohir yang lahir dari koalisi PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, PAN dan PPP. Duet tersebut berhadapan dengan Prabowo-Anies Baswedan yang diusung Gerindra, PKB, Demokrat dan PKS.
Advertisement
“Dari simulasi dua nama capres cawapres, pasangan Ganjar-Erick Thohir unggul dengan elektabilitas 28,2 persen. Sementara Prabowo-Anies 24,9 persen,” terang Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda dalam acara Rilis Survei Nasional "Proyeksi Peta Koalisi Pilpres 2024" pada 31 Agustus 2022.
Sementara sebanyak 16,6 responden tidak mau menjawab atau masih merahasiakan jawabannya. Sedangkan sebanyak 30,3 persen belum menentukan pilihannya atau tidak menjawab.
Selanjutnya pada simulasi dua poros yang berikutnya, Poltracking menduetkan Prabowo-Erick Thohir dengan skema koalisi Gerindra, PKB, PKS dan Demokrat. Sementara lawannya, Anies-Ganjar diusung oleh PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, PAN dan PPP.
Selisih Tipis
Hasilnya, duet Prabowo Erick Thohir berhasil unggul tipis dari pasangan Anies-Ganjar. Keduanya hanya selisih 0,2 persen.
“Elektabilitas Prabowo-Erick Thohir 23,5 persen sementara Anies-Ganjar 23,3 persen,” terangnya.
Poltracking Indonesia melakukan survei terhadap 1.220 respon pada periode 01-07 Agustus 2022. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error (MoE) +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Advertisement