Oegroseno Pensiun, Wakapolri Baru Harus Luwes di Tahun Politik

Sejauh ini ada sejumlah nama yang dikabarkan layak menjadi Wakapolri menggantikan Oegroseno. Mulai jenderal bintang 2 sampai bintang 3.

oleh Oscar Ferri diperbarui 23 Feb 2014, 01:44 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2014, 01:44 WIB
wakapolri-oegroseno-2-130904b.jpg

Wakil Kepala Polri, Komisaris Jenderal Polisi Oegroseno memasuki masa pensiun sejak 17 Februari 2014. Beberapa nama disebut-sebut memiliki peluang untuk menggantikan Oegroseno di jabatan tersebut. Mulai perwira jenderal bintang 2 sampai bintang 3.

Pengamat Kepolisian Karel Susetyo mengatakan, pengganti Oegroseno tentu harus memiliki kriteria yang mumpuni. Kata dia, sosok yang pantas menduduki Wakapolri adalah figur yang memiliki pengalaman luas dan luwes.

"Itu penting, mengingat tahun ini adalah tahun politik," kata Karel saat dihubungi, Sabtu (22/2/2014).

Karel mengatakan, Wakapolri baru nantinya harus bisa menjadi role model bagi penegakan disiplin dan aturan internal polri. Tentunya Wakapolri pengganti Oegroseno juga harus bisa berkoordinasi dengan pimpinan Polri.

"Harus bisa bekerjasama dengan Kapolri," ucapnya.

Sejauh ini ada sejumlah nama yang dikabarkan layak menjadi Wakapolri menggantikan Oegroseno. Di antaranya Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Kabaharkam) Komjen Pol Badrodin Haiti, Kepala Lembaga Pendidikan Polisi (Kalemdikpol) Komjen Pol Budi Gunawan, Asisten Prasarana Irjen Pol Tubagus Anis, Kepala Korps Lalu Lintas Irjen Pol Pudji Harjanto, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Irjen Pol Syafruddin, dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Bayuseno.

Sementara itu, Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, sejauh ini memang masih 6 nama itu saja yang berkembang di Mabes Polri. Namun tentunya, IPW berharap, siapa pun Wakapolri terpilih nanti benar-benar seorang perwira yang bisa membackup kerja Kapolri.

"Saya kira harus figur yang bisa diterima oleh internal maupun eksternal Polri, karena posisi Wakapolri pasca Oegroseno ini akan lebih strategis," kata Neta.

Neta menyebut strategis, sebab dengan adanya Pemilu 2014 tentu akan terpilih Presiden yang baru. Tentu secara politik nantinya akan ada pergantian Kapolri.

"Karenanya saya berharap dipilih figur muda yang punya kapabilitas dan bisa bekerjasama. Tentu figur yang energik di era pemerintahan baru nanti," ucap Neta.

"Dan kepemimpinan positif dari Oegroseno harus diteruskan oleh Wakapolri baru, yang nantinya bisa menjadi ujung tombak bagi perubahan Polri di era pemerintahan baru. Jadi Wakapolri ini bukan hanya sekedar jabatan nomor 2 di Polri, tapi bisa mengatur jalannya organisasi di kesatuan polisi," kata Neta. (Osc/Mut)

Baca Juga:
Pasal 335 KUHP Dihilangkan MK, Ini Jawaban Kejagung dan Polri
Kapolri Sutarman Lantik 11 Perwira Tinggi Tanpa Amanat
Jumlah Pemilih Naik, Polri Ajukan Rp 3,5 T untuk Amankan Pemilu

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya