Peruri Bantu Renovasi Rumah Tak Layak Huni Warga Karawang

Perum Peruri meresmikan hasil renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang terletak di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang

oleh Athika Rahma diperbarui 31 Mar 2021, 23:12 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2021, 20:32 WIB
Perum Peruri meresmikan hasil renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang terletak di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang
Perum Peruri meresmikan hasil renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang terletak di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang (dok: Peruri)

Liputan6.com, Jakarta Sebagai BUMN yang memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kehidupan sosial dan menjaga lingkungan, Perum Percetakan Uang RI (Peruri) meresmikan hasil renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang terletak di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang.

Peresmian dan penyerahan Rutilahu ini dihadiri oleh Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, Komandan Kodim 0604 Karawang, Letkol Inf Medi Hariyo Wibowo, Kepala Divisi Pengamanan dan HSE Peruri, Noneng Suangsih dan Kepala Desa Sedari, Bisri Mustopa.

Renovasi Rutilahu memakan waktu kurang lebih 1 (satu) bulan dan kegiatan ini merupakan perbaikan Rutilahu ketujuh yang dilakukan Peruri selama 2021.

Perbaikan Rutilahu yang dilakukan Peruri bertujuan untuk membantu masyarakat menempati tempat tinggal yang layak, sehat dan aman. Program ini selaras dengan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Nyatanya, masih banyak warga yang menghadapi masalah ekonomi berkepanjangan dan pendapatan masyarakat yang masih rendah, sehingga mereka mencari tempat tinggal atau membangun dengan kemampuan seadanya sehingga tumbuh dan berkembang rumah-rumah tidak layak huni.

Sebelumnya Peruri telah melakukan peninjauan untuk menilai Rutilahu yang akan diperbaiki dengan memperhatikan beberapa kriteria misalnya ditemukan rumah yang dibangun tidak sesuai standar dengan konstruksi bangunan yang baik, pencahayaan alami kurang, sirkulasi udara tidak baik, kelembaban ruangan tinggi, air bersih belum/tidak memenuhi standar dan sanitasi yang buruk. Sehingga program perbaikan Rutilahu Peruri ini benar-benar tepat sasaran dan dibutuhkan oleh masyarakat sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.

“Sejatinya perbaikan Rutilahu tidak semata-mata untuk membangun rumah yang kokoh dan layak ditinggali, namun banyak hal penting yang dapat dilakukan di dalam rumah, di antaranya sebagai tempat edukasi utama bagi orang tua dan anak. Keberadaan rumah yang layak huni diharapkan mampu mendorong derajat kesehatan serta mendongkrak ekonomi penghuninya,” tutup Kepala Divisi Pengamanan dan HSE Peruri, Noneng Suangsih, Rabu (31/3/2021).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bangga, Uang Kertas Peru Dicetak di Indonesia

Kiri (Dwina Septiani Wijaya, Direktur Utama Peruri) - Kanan (Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN II) saat prosesi pemecahan kendi ekspor Peruri
Kiri (Dwina Septiani Wijaya, Direktur Utama Peruri) - Kanan (Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN II) saat prosesi pemecahan kendi (dok: Peruri)

Setelah Peruri memenangkan tender proyek pencetakan uang kertas Soles Peru pada akhir 2019, Senin (1/3/2021), Peruri lakukan pengiriman perdana uang kertas Soles ke Peru sebanyak 30 juta bilyet dari total pesanan dalam kontrak sebanyak 520 juta bilyet.

Acara seremonial pengiriman perdana Soles Peru ini dilakukan di Kawasan Produksi Peruri Karawang. Kegiatan ini turut diapresiasi oleh Menteri BUMN RI, Erick Thohir dan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi yang memberikan langsung sambutannya melalui tayangan video.

Keberhasilan Peruri memenangkan proyek pencetakan uang Soles Peru bukan sesuatu yang mudah dan instan. Peruri mulai berkomunikasi dengan otoritas terkait di Peru sejak 2012 melalui Kementerian Luar Negeri RI dan Kedutaan Besar RI untuk Peru dan Bolivia. Kemudian pada 2019, Peruri mengikuti tender proyek pencetakan uang Soles Peru dan berhasil memenangkan tender mengalahkan perusahaan-perusahaan kelas dunia lainnya yaitu Gisecke & Devrient (Jerman), Oberthur (Perancis), De La Rue (Inggris), Goznak (Rusia) dan PWPW (Polandia).

“Alhamdulillah kami bisa mewujudkan pengiriman perdana uang kertas Soles ke Peru. Pencapaian ini sangat menggembirakan bagi seluruh insan Peruri. Tentu saya sangat senang karena pada akhirnya kita bisa sampai ke tahapan terakhir yaitu pengiriman produk. Hal ini tidak mudah karena harus mengirimkan produk dengan kondisi jarak geografis yang cukup jauh. Tentu kami berharap ini bisa berjalan dengan baik dan membuktikan bahwa Peruri sebagai world class company yang memiliki kemampuan sejajar dengan perusahaan-perusahaan terbaik di dunia,” kata Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya, Selasa (2/3/2021). 

Lebih lanjut, Dwina menjelaskan bahwa uang kertas Soles Peru dicetak melalui tahapan yang sangat rumit, sebab menggunakan berbagai fitur sekuriti dan teknologi pencetakan uang kertas terkini.

Selain itu pada aspek desain, uang kertas Soles Peru memiliki nilai estetis yang tinggi serta gambar yang sangat detail. Desain tersebut harus diterjemahkan melalui proses pembuatan artwork dan origination dimana proses tersebut dikerjakan menggunakan Teknik dan teknologi terbaik yang seluruhnya dilakukan oleh sumber daya Peruri.

Dalam pencetakan uang kertas Soles Peru ini, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang digunakan Peruri mencapai 70 persen, meliputi penggunaan tinta yang diproduksi oleh PT Sicpa Peruri Securink (PT SPS) dan material supporting lainnya. PT SPS sendiri merupakan perusahaan afiliasi antara Peruri dengan perusahaan asal Swiss, Sicpa, sebagai salah satu perusahaan tinta sekuriti terbesar di dunia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya