Klorofil Bermanfaat Mengobati Jerawat? Begini Kata Ahli

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa klorofil juga bermanfaat dalam dunia kecantikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Des 2021, 13:32 WIB
Diterbitkan 31 Des 2021, 13:31 WIB
Air klorofil
Ternyata, resep para selebritas untuk membuat wajah mereka tetap cerah sepanjang waktu adalah klorofil.

Liputan6.com, Jakarta Zat hijau daun atau biasa disebut klorofil juga bermanfaat dalam dunia kecantikan. Selain terkenal menyehatkan, klorofil menjadi bahan yang dapat membantu mengobati jerawat.

Melansir laman The Indian Express, Kamis (30/12/2021), klorofil didefinisikan sebagai salah satu zat yang berperan penting di dalam tumbuhan. Karena mengandung vitamin, antioksidan, dan sifat terapeutik, klorofil dapat memberikan manfaat buat tubuh seseorang. Oleh sebab itu, biasanya orang-orang mengonsumsinya dalam bentuk suplemen.

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa klorofil juga bermanfaat dalam dunia kecantikan. Zat satu ini dianggap dapat membantu mengobati jerawat.

“Secara langsung memang tidak memiliki efek apa pun, tetapi dia dapat berperan dalam mengobati jerawat,” jelas salah satu Konsultan Dermatologis di Wockhardt Hospital Mumbai Central Kaleem Khan.

Lebih lanjut Khan menjelaskan bagaimana konsep pengobatan jerawat menggunakan klorofil. Konsep ini, katanya, dikenal sebagai 'terapi fotodinamik' yang dipraktikkan oleh para ahli kulit.

“Di sini, zat kimia fotosensitisasi ditambahkan ke kulit. Kulit kemudian terkena cahaya biru atau merah dan ini membunuh bakteri pembentuk jerawat,” jelasnya.

 

Kulit Sensitif

Ilustrasi Daun Mint.
Ilustrasi Daun Mint. Photo by Eleonor Chen on Unsplash

Berbeda ketika seseorang menggunakan klorofil secara langsung, itu justru akan membuat kulit mungkin lebih sensitif terhadap sinar matahari.

Khan mengatakan, “Anda sedang dalam upaya untuk melindungi kulit, tetapi menggunakan klorofil justru membuat kulit lebih sensitive.”

Sementara itu, bila klorofil digunakan untuk mengobati kemerahan pada kulit, Khan mengatakan hal itu justru lebih membahayakan.

"Ini justru akan menjadi lebih buruk jika Anda keluar di bawah sinar matahari karena kulit Anda menjadi terlalu sensitif terhadap paparannya," ujarnya. Dia mengatakan, zat hijau ini lebih berpengaruh terhadap masyarakat yang tinggal di daerah tropis.

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya