Kenaikan Harga BBM Tak Hentikan Permintaan Komponen Otomotif

Permintaan komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), terus melonjak setelah kuartal 2 tahun ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Sep 2022, 21:21 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2022, 21:11 WIB
DRMA Terima Lonjakan Order di Kuartal 3 Akibat Tingginya Permintaan
Sejumlah robot membuat komponen otomotif di PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Pabrik Cikarang, Jawa Barat. (Liputan6.com/HO)

Liputan6.com, Jakarta Permintaan komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk (“DRMA”), terus melonjak setelah kuartal 2 tahun ini. Dibandingkan rata-rata permintaan bulan Januari-April, rata-rata permintaan terhadap komponen otomotif produksi Perseroan pada bulan Agustus naik 20%. Adapun order komponen otomotif DRMA untuk bulan September ini diperkirakan naik sekitar 30%, sementara order untuk bulan Oktober diperkirakan akan meningkat 35% dari rata-rata permintaan periode Januari sampai April 2022.

DRMA Terima Lonjakan Order di Kuartal 3 Akibat Tingginya Permintaan
Sejumlah robot membuat komponen otomotif di PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Pabrik Cikarang, Jawa Barat. (Liputan6.com/HO)

Lonjakan permintaan komponen otomotif pada kuartal ketiga terjadi antara lain karena persoalan kelangkaan semikonduktor akibat lockdown di Shanghai yang sempat menghambat produksi otomotif sudah mulai teratasi. Sementara, bersamaan dengan proses pemulihan pasokan semikonduktor tersebut, pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi juga tengah berlangsung. Oleh karena itu, sejauh ini kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak sampai menghentikan pertumbuhan permintaan komponen otomotif.

DRMA Terima Lonjakan Order di Kuartal 3 Akibat Tingginya Permintaan
Sejumlah robot membuat komponen otomotif di PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Pabrik Cikarang, Jawa Barat. (Liputan6.com/HO)

Alasan-alasan tersebut menjadikan DRMA tetap optimis target pertumbuhan revenue 2022 sebesar 20% dan pertumbuhan laba bersih sebesar 50% akan dapat tercapai. Pada Semester 1 2022 DRMA membukukan bersih sebesar Rp144,59 miliar, naik 44%YoY. Lonjakan laba bersih tersebut didukung keberhasilan Perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp1,59 triliun, meningkat 22% dari periode yang sama tahun sebelumnya. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya