2 Pemda Resmikan “Mahligai Pesisir,” 3 Unit Bisnis Astra Financial Ikut Mendukung

Bangunan itu kelihatan kokoh dan kuat memanjang, bila dilihat dari atas, seolah membelah jalan raya Ratu Sepudak.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Nov 2022, 10:55 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2022, 10:42 WIB
Pintu Mahligai Pesisir
Peresmian gerbang Mahligai Pesisir pada Minggu, 27 November 2022.

Liputan6.com, Jakarta Bangunan itu kelihatan kokoh dan kuat memanjang, bila dilihat dari atas, seolah membelah jalan raya Ratu Sepudak. Selain itu, pancaran warna emasnya sangat khas, memperkuat jalinan budaya dua kota di sisi kiri dan kanannya.

Itulah pintu Mahligai Pesisir, gerbang pembatas yang diresmikan Pemerintah Daerah (Pemda) Singkawang dan Sambas. Persemian dilakukan bersama pendukung pembangunan, yaitu tiga unit bisnis Astra Financial (FIFGROUP, Asuransi Astra, dan AstraPay), pada 27 November 2022. 

Pembangunan pintu gerbang Mahligai Pesisir ini memakan waktu pas sembilan bulan, sejak peletakan batu pertama 27 Februari 2022 hingga peresmian tanggal 27 November 2022.

Hadir dalam acara peresmian tersebut Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie, Bupati Sambas Satono, Direktur PT Astra International Tbk, yang juga Director-in-Charge (DIC) Astra Financial Suparno Djasmin.

Kemudian 2 perwakilan FIFGROUP, NMC Financing Marketing Regional I Division Head Benny Setiawan dan Kalbar Area Department Head Trueman Benny Purba. Serta 2 Direktur Asuransi Astra, yaitu Adi Sepiarso dan Wisnu Kusumawardhana. Hadir pula CEO AstraPay Ricky Gunawan beserta seluruh jajaran dari pihak yang terlibat.

"Terima kasih atas dukungan dari Astra Financial melalui 3 business unitnya, FIFGROUP, Asuransi Astra, dan AstraPay dalam pembangunan salah satu dari 3 gerbang kota Singkawang, yaitu gerbang Mahligai Pesisir," ujar Walikota Singkawang, Tjhai Chui Mie.

Dia pun mengucapkan terima kasih juga atas kehadiran Grup Astra, termasuk Astra Financial, di Singkawang dengan berbagai jejak yang ditorehkan mulai dari Kampung Berseri Astra, Bakti Sosial Nurani Astra, dan Desa Sejahtera Astra, yang sangat membantu perekonomian warga Singkawang.

Serta berbagai bantuan saat covid seperti ventilator, sembako, dan pemberian kurban. Tidak hanya itu, penanaman pohon serta revitalisasi Taman Cahaya Madani pun, Astra turut hadir.

Semendatar Bupati Sambas Satono mengatakan bahwa arsitektur gerbang ini melambangkan budaya Melayu Sambas sekaligus memuji kelihaian Walikota Singkawang melobby Astra untuk mendukung pembangunan Mahligai Pesisir dan mendoakan yang terbaik untuk Grup Astra.

Dia mengucapkan terima kasih telah diundang di peresmian gerbang Singkawang-Sambas oleh kedua pemerintah daerah tersebut.

“Pembangunan gerbang Mahligai Pesisir ini merupakan momen bersejarah bagi daerah Singkawang-Sambas. Kami berharap gerbang ini tidak hanya menjadi pembatas wilayah, namun juga dapat menjadi lambang kelestarian budaya dari kebersamaan Kota Singkawang dan Kabupaten Sambas, serta membawa manfaat dari segi perekonomian dengan menjadi destinasi wisata,” kata Suparno Djasmin selaku Director In Charge Astra Financial.

CEO FIFGROUP Margono Tanuwijaya mengaku terima kasih kepada Walikota Singkawang Ibu Tjhai Chui Mie, Bupati Sambas Bapak Satono, dan kepada masyarakat Singkawang serta Sambas, karena dapat mengambil bagian dan ikut menyukseskan pembangunan gerbang Mahligai Pesisir, yang merupakan simbol dan lambang sejarah kebudayaan serta kebersamaan bagi kedua wilayah.

“Semoga keindahan gerbang ini juga membawa manfaat bagi edukasi dan tujuan wisata yang pada akhirnya berdampak positif pada perekonomian warga,” tegas dia.

Kemudian, Presiden Direktur Asuransi Astra Rudy Chen mengatakan kehormatan dan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Asuransi Astra untuk turut berkontribusi dalam pembangunan gerbang Mahligai Pesisir ini.

“Tak hanya menjadi simbol dari budaya Singkawang-Sambas yang kaya, gerbang ini juga menjadi simbol betapa baiknya kerukunan umat yang ada. Ke depannya kami berharap, gerbang ini juga dapat menjadi penanda atas berkembangnya perekonomian di Singkawang-Sambas."

 

Hal senada diungkapkan CEO AstraPay Ricky Gunawan sembari mengomentari betapa indah dan kayanya budaya yang dicerminkan oleh gerbang tersebut.

“Sangat indah dan khas sekali bentuk dan ukiran emasnya,” Keberagaman budaya Tidak hanya sebagai pembatas wilayah antara Singkawang dan Sambas, gerbang Mahligai Pesisir ini merupakan representasi budaya dari kota Singkawang dan Kabupaten Sambas. Keberagaman budaya dan estetika sangat melekat di dua daerah tingkat dua tersebut.

Nilai edukasi budaya dan estetika merupakan makna utama yang diapresiasikan dari motif kain songket serta ukiran ornamen kuda laut yang terlihat di gerbang. Mahligai Pesisir diharapkan menjadi ikon budaya yang mewakili Kota Singkawang serta Kabupaten Sambas ke depan.

Kota Singkawang memiliki wilayah seluas 504 kilometer per segi yang juga mempunyai beragam etnis, seperti Tionghoa, Dayak dan Melayu, yang sering disingkat “Tidayu“ yaitu Tionghoa, Dayak dan Melayu. Tahun 2018, Setara Institute memberikan penghargaan kepada Singkawang sebagai kota paling Toleran di Indonesia.

Sementara itu Kabupaten Sambas terletak di atas wilayah seluas 6.395 kilometer per segi dengan kebanyakan penduduk dari suku Sambas atau Melayu Sambas, di samping suku Dayak.

Sambas dikenal dengan produksi kain songket. Para pengrajin dan penjual songket banyak ditemui di bagian utara kota Sambas, tidak jauh dari Sungai Sambas. Kain songket Sambas ini, konon, sudah ada sejak masa pemerintahan Sultan Sulaiman, sultan pertama Kesultanan Sambas.

Pemerintahan Kesultanan Sambas mulai tahun 1671-1950. Dalam perjalanannya kedua daerah tingkat dua tersebut berkembang dalam satu provinsi Kalimantan Barat dengan ibukota Pontianak yang memiliki 14 kabupaten/kota, yaitu 12 kabupaten dan 2 kotamadya dengan total luas wilayah 147.307 kilometer per segi, atau 7,53% dari seluruh luas Indonesia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya