Liputan6.com, Seoul - Semakin menipisnya bahan bakar fosil membuat para peneliti terus berupanya mencari sumber energi alternatif. Yang terbaru, sejumlah peneliti dari Korea Selatan meneliti kemungkinan penggunaan urine manusia untuk mengganti bensin.
Setiap hari ada 10,5 miliar liter urine yang diproduksi dari tujuh miliar manusia setara untuk memenuhi 4.200 kolam renang berstandar Olympic.
Karena itu, sebagaimana dilansir dari Nature, Sabtu (21/6/2014), peneliti Korea mengatakan kalau urine bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif.
Jurnal ilmiah yang ditulis berdasarkan studi dari Jong-Sung Yu dan sejumlah peneliti dari Korea University, berpendapat bahwa atom karbon yang diisolasi dari urine manusia memberikan alternatif yang lebih murah sebagai katalis platinum yang bisa dimanfaatkan sebagai sel bahan bakar.
Sel bahan bakar memiliki kemampuan untuk mengkonversi energi kimia ke elektrik dengan mengombinasikan hidrogen dan oksigen. Sel bahan bakar terdiri dari sebuah katoda dan elektrolit yang memungkinan terjadinya perputaran energi. Dari situ sel menghasilkan listrik ketika elektron diambil dari anoda ke katoda melalui sebuah sirkuit eksternal.
Makalah Jong-Sung Yu dari Korea University menerangkan kalau urine mengandung karbon heteroatom seperti nikel, sulfir, silikon dan fosfor yang bisa diambil dari 10,5 miliar galon urine yang diproduksi setiap hari. Â
Apabila teknologi ini dimanfaatkan secara luas, akan memberikan manfaat untuk memberikan solusi bahan bakar alternatif dengan memanfaatkan urine yang saat ini masih dikategorikan sebagai produk limbah. (Gst/Nrm)