Liputan6.com, Balikpapan - Tak terasa, ekspedisi Terios 7 Wonders Borneo Wild Adventure telah memasuki hari ke-5 dan menapakkan kaki di Balikpapan, Kalimantan Timur. Singgah ke penangkaran buaya jadi agenda utama kami hari ini, Kamis (17/9). Lokasinya di Jalan Mulawarman No. 66, Teritip, Kalimantan Timur.
Untuk ke sana, Liputan6.com bersama peserta lain menempuh perjalanan darat sekira 30 menit dari pusat Kota Balikpapan. Setibanya di penangkaran, sejumlah petugas pun menyambut dengan hangat.
Penangkaran buaya ini bisa dibilang yang terbesar. Luasnya tak kurang dari empat hektar. Beroperasi sejak tahun 90-an, tempat ini sengaja dibuat untuk mengembangbiakkan serta membudidayakan reptil purba, sekaligus memasok bahan dasar kerajinan dari kulit buaya.
Setidaknya, menurut Januari, petugas penangkaran, ada tiga jenis buaya yang ditangkarkan di sini, yakni Buaya Muara (Crocodylus porosus), Buaya Supit (Tomistoma segellly), dan Buaya Air Tawar (Crocodylus siamensis). Menariknya, salah satunya, yakni Buaya Supit masuk dalam kategori hewan langka dunia.
Adapun, penangkaran buaya yang dekat dengan Pantai Manggar ini memiliki puluhan kandang. Di mana, tiap kadang diisi oleh buaya berdasarkan ukuran dan jenis masing-masing.
"Proses penangkaran dimulai dari pembibitan, karantina, dan pemisahan. Ini dilakukan agar buaya tak berkelahi. Ketika buaya sudah masuk fase induk, mereka harus ditempatkan di kandang baru," tutur Januari.
Puas dengan informasi yang dipaparkan sang petugas penangkaran, peserta pun diarahkan untuk memberikan makan buaya dari dekat. Seketika, buaya langsung menyambar seekor ayam hidup yang dilempar. Suasana berubah riuh.
Dijelaskan, buaya-buaya ini diberi makan dua minggu sekali. Ongkos pakannya berasal dari pemasukan tiket pengunjung.
Kaya manfaat
Nah, Selain kulitnya yang dimanfaatkan bahan dasar kerajinan tas dan dompet, daging dan lemaknya pun dipercaya mengandung khasiat. Misalnya, kelamin buaya betina yang bisa meningkatkan stamina pria. Kemudian, lemaknya yang sudah diolah dalam bentuk minyak ini dipercaya dapat mengobati pelbagai penyakit kulit.
Sementara itu, penangkaran buaya di Teritip buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 dengan harga tiket masuk Rp 15 ribu.
Pantau terus perjalanan Liputan6.com di Terios 7 Wonders Borneo Wild Adventure...
(ibo/gst)
Mengintip Buaya Terlangka Dunia di Borneo
Singgah ke penangkaran buaya jadi agenda utama kami hari ini, Kamis (17/9). Lokasinya di Jalan Mulawarman No. 66, Teritip, Ka
Diperbarui 17 Sep 2015, 22:39 WIBDiterbitkan 17 Sep 2015, 22:39 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Baim Wong dan Paula Verhoeven Resmi Bercerai, Ini Pesan Adem Ustadz Adi Hidayat
Tambal Lini Serang, Manchester United Bidik Striker Murah dari Bundesliga
KPK Geledah 7 Lokasi Terkait Kasus Dana Hibah Jatim, Sita Dokumen hingga Bukti Elektronik
Rentetan Kasus Kekerasan Seksual oleh Oknum Dokter, Ada Kerapuhan Tata Kelola Sistem Kesehatan?
Eminem Zodiac Sign: Exploring the Astrological Profile of a Rap Icon
Babat Gongso, Kuliner Khas Semarang yang Jadi Bukti Kedatangan Laksamana Cheng Ho
Mendorong Pertumbuhan UMKM Lokal Melalui Kemudahan Akses Pembayaran Digital
Warna Kucing dan Mitosnya, Lebih dari Sekadar Lucu
Polisi Amankan Jukir Liar di Tanah Abang yang Patok Tarif Rp60 Ribu
Inter Milan Ungguli Barcelona dalam Perburuan Striker Ganas Kanada
Pengusaha Mebel Cirebon Merana Akibat Kebijakan Tarif Trump, Ini Permintaan HIMKI kepada Pemerintah
Mantan Kades Jadi Buronan Polisi Indragiri Hilir, Larikan Dana Desa Rp1,3 Miliar