Kenapa Perlu Menggunakan Oli yang Encer?

Menurut Mardiani Indriastuti, Product Head Federal Oil, teknologi mesin yang semakin modern memang menuntut oli yang semakin encer.

oleh Rio Apinino diperbarui 27 Sep 2015, 14:19 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2015, 14:19 WIB
Oli Motor
Oli motor (Foto: Ericpetersautos).

Liputan6.com, Jakarta - Banyak pemilik kendaraan bermotor meyakini bahwa menggunakan oli yang lebih encer lebih baik dibanding yang kental. Benarkah demikian?

Menurut Mardiani Indriastuti, Product Head Federal Oil, teknologi mesin yang semakin modern memang menuntut oli yang semakin encer. Hal ini disebabkan karena beberapa hal. Misalnya, karena celah antar komponen pada mesin teranyar semakin rapat.

"Selain itu, putaran mesin lebih cepat, beban gesekan lebih tinggi, serta suhu mesin yang lebih panas," ujar Mardiani. "Karena itu dibutukan oli yang lincah, dan bisa dilakukan oleh oli yang encer," katanya saat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/9).

Mardiani menambahkan, keuntungan lainnya dari oli yang encer adalah lebih irit BBM.

Sementara itu, dalam salah satu percobaan, sebagaimana dikutip dari Motorplus, ditemukan bahwa pakai oli lebih encer bensin jadi lebih irit sampai 16,9 persen dibanding yang kental.

Dengan fakta ini, maka pemilik kendaraan bermotor bisa saja menggunakan oli yang lebih encer dibanding dengan standar pabrikan. Pada mobil, biasanya standar olinya adalah SAE 10W-40, maka bisa menggunakan oli SAE 10W-30.

Tentu saja, selain kekentalan, yang harus diperhatikan adalah regularitas penggantian. Untuk pengendara motor misalnya, disarankan untuk mengganti oli tiap 2.000 hingga 2.500 km.

(rio/gst)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya