Pembeli Mobkas Tidak Peduli Asal Usul Mobil

90 persen pembeli mobil bekas sama sekali tidak memeriksa sejarah mobil yang dibelinya itu.

oleh Rio Apinino diperbarui 03 Nov 2015, 12:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2015, 12:00 WIB
20150701-Permintaan Mobil Bekas Masih Lesu Jelang Lebaran-Depok 3
Sejumlah mobil terparkir di depan showroom penjualan mobil bekas di kawasan Depok, Rabu (1/7/2015). Menjelang Lebaran, tingkat penjualan mobil bekas hanya meningkat sekitar 10-15%. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, London - Data baru yang dilansir RAC, laman jual beli mobil bekas (mobkas), menunjukkan bahwa 90 persen pembeli mobkas sama sekali tidak memeriksa sejarah mobil yang dibelinya itu.

Di Inggris, 90 persen artinya setara dengan 2,5 juta unit. Dengan harga rata-rata mobkas sebesar 2.465 pound sterling, maka lebih dari 6,1 miliar pound sterling dikeluarkan untuk membeli mobil yang `tidak jelas` asal usulnya.  

Robert Diamond, managing director RAC, mengatakan bahwa hasil survei ini menunjukkan bahwa pembeli mobil bekas sangat kurang teliti dalam mempelajari apa yang akan dibelinya, bahkan yang dasar sekalipun.

"Angka-angka ini menjunjukkan bahwa pembeli mobil bekas tidak melakukan data check sederhana untuk mengetahui riwayat mobil yang dibelinya, yang mungkin saja sengaja disembunyikan," ujarnya, dikutip dari Express.

Sebuah studi terpisah bahkan menjunjukkan bahwa 33 persen pembeli mobil bekas tidak peduli terhadap informasi yang mereka terima dalam laporan. Padahal, hanya kurang dari satu menit waktu yang dibutuhkan untuk membacanya.

48 persen pembeli mobil bekas menyelesaikan proses jual beli hanya dalam waktu di bawah 48 jam saja. Waktu yang cukup singkat, dan mungkin saja tidak membuat pembelinya memahami seutuhnya asal usul mobil.

Meskipun survei ini dilakukan di Inggris dan berdasarkan data yang juga berasal dari konsumen Inggris, tetapi ia mengingatkan banyak pembeli mobil bekas lain untuk lebih berhati-hati, tidak terkecuali pembeli mobkas di Indonesia.

(rio/gst)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya