Korban Kecelakaan Jangan Diberi Minum, Ini Alasannya

Bagi korban kecelakaan yang mengalami cedera berat tidak disarankan mengonsumsi air minum.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 06 Nov 2015, 20:08 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2015, 20:08 WIB
20150916- Pameran Transportasi Indonesia 2015-Jakarta- Menhub Jonan
Anggota Basarnas memeragakan teknik penyelamatan korban kecelakaan pada Pameran Transportasi Indonesia 2015 di Jakarta, Rabu (16/9/2015). Pameran bertema Perkuat Keselamatan dan Kualitas Pelayanan Transportasi Publik. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap orang pasti punya rasa sosial yang tinggi. Bila melihat kecelakaan dan melihat adanya korban, maka akan tergerak untuk melakukan pertolongan. Namun, banyak yang belum mengetahui bagaimana mengevakuasi korban kecelakaan.

Namun, tak sedikit pertolongan yang justru keliru. Misalnya ketika meminta korban untuk meminum air. Meskipun tujuannya sekadar menenangkan.

Menurut CEO Safetycode, Adhi Nugroho, bagi korban kecelakaan yang mengalami cedera berat tidak disarankan mengonsumsi air. Sebab, kemungkinan korban memiliki cedera pada rongga badan.

"Ketika menolong, kita sebaiknya memastikan dulu korbannya luka berat atau tidak. Kalau hanya ringan dan tak ada tanda-tanda luka berat tidak masalah. Tapi kalau lebih dari itu harus ada penanganan dari tugas medis," jelasnya.

Apabila korban punya cedera serius, lanjutnya, perlu penanganan lanjutan seperti operasi.  "Yang namanya prosedur operasi kan pasien harus dalam kondisi puasa. Jika di beri minum, cairan di dalam lambung dikhawatirkan akan mengganggu proses operasi"," paparnya.

(gst/sts)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya