Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia akhirnya menyetujui pemberian bailout (dana talangan bagi perusahaan yang terancam bangkrut) sebesar 1,5 miliar ringgit atau setara Rp 5 triliun lebih untuk perusahaan mobil Proton.
Dilaporkan Malaysia Kini, bailout diberikan agar Proton mampu membayar hutang, sekaligus membantu mendongkrak penjualannya yang rendah.
"Pemerintah menyetujui permohonan Proton untuk meminjam 1,5 miliar ringgit. Pinjaman lunak ini sebagian besar digunakan untuk membayar vendor penyediaan komponen," ujar Menteri Perdagangan dan Industri, Mustapa Mohamed.
Baca Juga
Menurutnya, pinjaman itu diberikan dengan syarat Proton harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan bisnisnya, di tengah persaingan ketat dari pabrikan lain, terutama yang berasal dari Jepang seperti Toyota dan Mitsubishi.
Lebih spesifik, pemerintah Malaysia meminta Proton melakukan restrukturisasi, dan merencanakan perluasan pasar domestik dan dalam negeri.
Untuk itu, sang CEO, Idris Jala, membentuk satuan tugas (satgas) yang bertugas untuk mengawasi program transformasi ini. Satuan tugas berasal dari sektor privat, dan tiga dari pemerintah, yaitu kementerian keuangan, perdagangan internasional dan industri, serta unit perencanaan ekonomi.
Idris juga berencana akan mencari mitra luar negeri untuk membantu dalam hal penelitian dan pengembangan agar produknya mampu bersaing di luar negeri.
Satgas ini juga akan bertugas menganalisis apa yang terjadi dengan Proton saat masih dimilik oleh negara, apa saja kelemahannya, dan antisipasinya di masa depan.