Liputan6.com, Tokyo - Mitsubishi Motors Corp (MMC) kembali bikin heboh. Setelah sebelumnya mengaku memanipulasi uji efisiensi bahan bakar, Selasa lalu mereka mengatakan setidaknya telah melakukan hal itu sejak 25 tahun lalu.
Melansir Automotive News, Rabu (27/4/2016), pabrikan mobil asal Jepang ini awalnya mengatakan bahwa mereka telah memanipulasi hasil uji efisiensi sejak 2002. Tapi kemudian diralat menjadi sejak 1991.
Baca Juga
Sebagaimana di konferensi pers pertama, di pertemuan kedua mereka juga meminta maaf kepada publik, terutama para konsumen. "Konsumen memberi mobil kami berdasarkan data efisiensi bahan bakar yang tidak benar. Saya tidak bisa membantu kecuali minta maaf," ujar Presiden MMC, Tetsuro Aikawa.
Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa jumlah kendaraan yang termasuk dalam skandal ini akan menggelembung. Sebelumnya, MMC mengatakan ada empat produk penipuan efisiensi, eK Wagon, eK Space, Dayz, dan Dayz Roox.
Saat itu, dikatakan jumlah mobil yang terkena dampak lebih dari 600 ribu unit. MMC belum memperbarui data tersebut. Mereka juga belum memutuskan bagaimana akan mengkompensasi kerugian konsumen.
Di satu sisi, karena kasus ini pemerintah Jepang akhirnya membentuk satgas yang akan mengevaluasi metode uji kendaraan yang selama ini berlaku. Metode ini terakhir kali diubah pada 1991. Saat itu, salah satu tes yang dilakukan adalah stop and go yang mewakili kondisi mengemudi di jalanan perkotaan.
Tes inilah yang tidak dilakukan MMC. Mereka lebih memilih menggunakan metode pengujian sesuai standar Amerika Serikat (AS).