Liputan6.com, Teheran - Kepolisian Iran berhenti mengeluarkan plat nomor untuk mobil-mobil buatan Amerika Serikat (AS), termasuk merek-merek Jepang dan Jerman.
"Semua kendaraan merek dan buatan Amerika Serikat (AS), termasuk Honda dan Toyota, dilarang untuk menerima jasa plat nomor polisi," ujar juru bicara Kepolisian Iran, Saeed Montazerolmahdi baru-baru ini, dikutip dari japantimes.co.jp.
Menurutnya, Dewan Polisi membuat keputusan ini sejak Juli lalu. Peraturan bahkan berlaku jika mobil diimpor secara resmi dan legal. Kenapa ini diterapkan?
Advertisement
Baca Juga
Ternyata ini adalah titah dari Sang Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khomeini. Pemimpin agama itu memerintahkan langsung presiden Hassan Rouhani untuk menghentikan impor produk, terutama barang-barang konsumsi dari AS untuk membantu Iran mengkonsolidasikan apa yang disebut `ekonomi perlawanan`.
"Menteri dan pejabat harus serius menghentikannya (impor mobil dari AS)," ujar Khomeini, dalam pidato publik April lalu.
Tentu aturan ini tak disenangi semua orang. Farhad Ehtesham Zadeh, Executive Director Iranian Car Importers Union misalnya, mengatakan bahwa regulasi ini tidak memiliki dasar hukum apapun kecuali interpretasi dari perintah Khomeini.
"Mobil Jepang buatan AS diimpor secara resmi dan legal melalui customhouse dan berdasarkan keputusan pemerintah. Tidak ada alasan bagi polisi untuk mencegah penomoran mobil-mobil ini," ujar Zadeh.
Menurut Japan Automobile Manufacturers, sebanyak 3.847.517 mobil Jepang diproduksi di AS tahun lalu. Namun para pejabat asosiasi pelaku industri otomotif tersebut tidak bisa mengkonfirmasi berapa banyak diekspor ke Iran.